PR JATENG - Tak hanya Nathan Tjoe A On, Timnas Indonesia kini memiliki bintang baru yang kian bersinar di dunia periklanan, seperti Ragnar Oratmangoen.
Ragnar Oratmangoen, winger berbakat yang baru saja dinaturalisasi, telah menunjukkan eksistensinya di tanah air dengan menjadi model iklan untuk perayaan kurban Hari Raya Idul Adha 2024.
Dalam iklan tersebut, Ragnar Oratmangoen tampil memukau dengan gamis coklat sambil menggenggam ponsel, sebuah pemandangan yang berhasil menarik perhatian publik.
Baca Juga: Terpana Kecantikan Aurelie Moeremans, Nathan Tjoe A On Jadi Sorotan: Dari Iklan Hingga Fans Militan
Foto Ragnar Oratmangoen dalam balutan gamis coklat ini diunggah pada Sabtu, 8 Juni 2024. Menariknya, lokasi unggahan ini menyematkan Masjid Istiqlal, simbol kebesaran Islam di Indonesia.
Tentu saja, hal ini menambah kesan religius dan autentik dari iklan tersebut, menggabungkan unsur budaya lokal dengan modernitas.
Keputusan memilih Ragnar Oratmangoen sebagai bintang iklan bukan tanpa alasan.
Pemain berusia 26 tahun ini tidak hanya menunjukkan performa cemerlang di lapangan, tetapi juga memiliki karisma yang kuat di depan kamera.
Kehadirannya di dunia iklan semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pesepakbola yang paling berpengaruh di Indonesia saat ini.
Selain itu, semakin derasnya dukungan terhadap pemain-pemain Timnas Indonesia membuat PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) berinisiatif untuk meningkatkan kesadaran bermedia sosial di kalangan pemain.
Baca Juga: Bonus Atlet Porprov Jateng 2023 Belum Cair, KONI Banyumas Bilang Begini
Dalam rangka menjaga mental dan konsentrasi pemain, PSSI telah menjajaki kerja sama dengan Meta untuk memberikan pelatihan terkait konten sosial seperti Facebook dan Instagram.
Arya, salah satu pejabat PSSI, menekankan pentingnya pelatihan ini. Ia menyatakan bahwa edukasi mengenai penggunaan media sosial penting untuk mencegah bullying, diskriminasi, rasisme, serta kekerasan verbal dan tulisan yang kerap terjadi di platform tersebut.
"Kami ingin memastikan para pemain tidak terganggu oleh persoalan yang muncul di media sosial, baik sebelum maupun setelah pertandingan," kata Arya.
Lebih lanjut, Arya berharap bahwa dengan adanya pelatihan ini, media sosial di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan sepak bola, bisa semakin baik dan konstruktif.
Ia menambahkan bahwa di platform seperti Instagram dan Facebook, seharusnya tidak ada lagi tindakan membully atau melakukan rasisme, demi menjaga citra baik sepak bola Indonesia.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat bagi para pemain, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas sepak bola secara keseluruhan.
Dengan media sosial yang lebih positif dan konstruktif, diharapkan dukungan kepada pemain bisa terus mengalir tanpa adanya gangguan negatif.
Penampilan Ragnar Oratmangoen dalam iklan kurban Idul Adha dan inisiatif PSSI untuk pendidikan media sosial menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia sedang bergerak ke arah yang lebih profesional dan beretika.
Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa para pemain tidak hanya unggul di lapangan, tetapi juga menjadi contoh yang baik di luar lapangan, baik bagi penggemar maupun masyarakat luas.***