Musim Kemarau di Jateng Diprediksi Mulai Mei 2024, Paling Lama Sampai 7 Bulan, Cek Ini Daftar Wilayahnya

27 Maret 2024, 10:31 WIB
Ilustrasi musim kemarau di Jawa Tengah. /Dok. PR Jateng/Sudarno Ahmad Nashori

PR JATENG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan musim kemarau 2024 di Provinsi Jawa Tengah.

Dalam rilisnya, BMKG memprediksi awal musim kemarau 2024 di wilayah Jawa Tengah umumnya diperkirakan terjadi pada Mei 2024.

Sedangkan, puncak musim kemarau di wilayah Provinsi Jawa Tengah umumnya diprakirakan terjadi pada sekitar Juli dan Agustus 2024.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup F: Timnas Indonesia di Peringkat 2, Irak Tetap Mendominasi

Durasi musim kemarau tahun ini rata-rata 13-15 dasarian atau sekitar 4-5 bulan. Sedangan, durasi paling lama 22 dasarian atau sekitar 7 bulan.

Namun, jika dibandingkan dengan normalnya panjang musim kemarau 2024 umumnya lebih pendek 1-3 dasarian.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, Sukasno, mengatakan awal musim kemarau 2024 paling awal terjadi pada April dasarian II (pertengahan April 2024).

Sejumlah wilayah yang akan mengalami musim kemarau pertama ini meliputi Kabupaten Rembang bagian selatan, sebagian wilayah utara Kabupaten Blora dan sebagian kecil wilayah selatan Kabupaten Pati.

Baca Juga: Penyebab Bung Towel Terlihat Lemas Saat Indonesia Cetak Gol Ketiga Lawan Vietnam, Begini Katanya

"Sedangkan yang paling akhir pada bulan Juni dasarian III (akhir Juni 2024)," terang Sukasno, dalam keterangan tertulisnya dikutip PR Jateng, Rabu, 27 Maret 2024.

Wilayah yang paling akhir mengalami musim kemarau yaitu Kabupaten Pekalongan bagian selatan, Purbalingga bagian utara.

Lalu, wilayah tenggara Kabupaten Pekalongan, wilayah barat laut Banjarnegara dan sebagian kecil wialyah barat daya Batang.

Adapun wilayah dengan kemarau tepanjang di Jawa Tengah mencapai 22 dasarian atau sekitar 7 bulan terjadi di sebagian Pemalang, Pekalongan.

Baca Juga: Jadwal Kung Fu Panda 4 di Bioskop Platinum Cineplex Kebumen Rabu 27 Maret 2024, Bisa jadi Pilihan Ngabuburit

Lalu di Kabupaten Jepara dan Blora bagian utara, sebagian Rembang dan sebagian tenggara Pati.

"Awal musim kemarau 2024 umumnya diprakirakan sama dengan normalnya. Sifat hujan periode musim kemarau umumnya Normal (N)-Atas Normal (AN)," ujarnya.

Sukasno membeberkan puncak musim kemarau tahun ini umumnya diprakirakan terjadi pada Juli dan Agustus. Puncak musim kemarau 2024 umumnya lebih cepat (maju) dari normalnya.

Pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada potensi cuaca ekstrim. Seperti petir, angin kencang, puting beliung, serta hujan lebat dengan waktu singkat.

Baca Juga: Door to Door, Jemaat Pepanthan Pondok dan Polres Grobogan Bagi Takjil untuk Waarga Muslim di Sekitar Gereja

Cuaca eksrem ini berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

Khusus pemerintah daerah, diimbau agar lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini.

Yaitu untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.

Sedangkan pada periode musim kemarau, semua pihak diimbau untuk tetap waspada dan mengantisipasi dampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca/iklim yang terjadi pada musim kemarau.

Baca Juga: Vidi Aldiano Bintangi Iklan Shopee Garansi Tepat Waktu, Bikin Heboh se-Indonesia

Prediksi musim kemarau yang mempengaruhi kondisi iklim di Jawa Tengah, yakni ENSO (El Nino Southern Oscillation) menunjukkan kondisi El Nino Moderat dan diprediksi El-Niño moderat secara gradual akan beralih menjadi Netral mulai April 2024.

IOD (Indian Ocean Dipole) menunjukkan kondisi Netral dan diprediksi bertahan hingga pertengahan tahun 2024.

Anomali suhu permukaan laut perairan Indonesia pada April hingga September 2024 diprediksi hangat (lebih hangat dari rata-ratanya). Monsun Australia diprediksi mulai aktif memasuki wilayah Indonesia April 2024.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Tags

Terkini

Terpopuler