Ular Macan Semburkan Bisa Saat Hendak Mangsa Perkutut di Wonosari

24 Juni 2024, 00:04 WIB
Damkar Gunungkidul mengevakuasi ular macan dari rumah warga Wonosari, Gunungkidul, Jawa Tengah /Kolase foto Damkar Gunungkidul

Seekor ular macan terlihat sudah semburkan bisa beracun saat hendak memangsa burung perkutut di rumah warga di Wonosari, Gunungkidul. Ular itu langsung sembunyi ketika mendengar gerakan manusia.

Pemilik rumah, Eko Nugroho (48) mengatakan baru menyadari kehadiran ular tersebut saat mendengar suara berisik dari kandang burung perkutut miliknya, pada Sabtu (26/6) sekitar pukul 12.00.

Saat dia mengecek di lokasi kandang itu, dia melihat ular tersebut sudah menyemburkan bisa ke arah perkutut.

"Nggak sampai masuk kandang tapi ularnya sudah nyembur-nyembur. Nggak digigit burungnya," ujar Eko, Sabtu, 22 Juni 2024.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Brand Streetwear Korea Populer dengan Harga Terjangkau

Melihat kejadian itu, Eko langsung menghubungi Damkar Gunungkidul sambil memantau pergerakan ular. Mendengar gerakannya, ular itu lagnsung bersembunyi.

"Dia (ular macan) bersembunyi di tumpukan tas," ujarnya.

Atas kejadian itu, petugas Damkar Gunungkidul yang mengevakuasi ular, Dhany Alfian, mengatakan, proses evakuasi hanya berlangsung singkat dengan menggunakan alat sederhana. Ular macan itu memiliki panjang hampir satu meter.

"Panjang ularnya sekitar 90 cm," kata Dhany.

Baca Juga: Ini 41 SMP Swasta Gratis Kota Semarang: Referensi PPDB 2024, Simak Daftar Lengkap dan Alamatnya

Oleh petugas, ular itu kemudian disimpan di dalam botol dan masih berada di kantor Damkar Gunungkidul.

"Sekarang di kantor ularnya," ungkapnya.

Dia menyebut ular macan terbilang reptil berbisa. Namun, tidak mematikan.

"Mungkin bengkak gatal kalau tergigit ular macan," ujar dia.

Seluk beluk ular macan

Menurut situs britannica.com, ular macan memiliki nama latin Notechis scutatus. Ular ini berukuran sedang dan sangat berbisa yang menghuni Australia selatan dan pulau-pulau terdekat.

Ular macan termasuk anggota keluarga kobra, Elapidae. Ciri dari ular elapid adalah memiliki taring pendek, berongga, dan bisa yang melumpuhkan.

Dia juga dianggap sebagai salah satu spesies paling berbahaya di dunia.

Panjang ular macan dewasa rata-rata sekitar 3-4 kaki atau 1 hingga 1,2 meter. Kepalanya kecil, lebar, dan datar. Warnanya bervariasi dari abu-abu kuning hingga abu-abu kehijauan, juga coklat tua dan berpola banyak pita terang.

Baca Juga: Rahasia Kulit Cantik ala Idola Kpop: 10 Produk Skincare Korea Favorit Mereka

Biasanya ular macan hidup di lahan basah di sepanjang danau dan sungai, tempat ia aktif mencari katak.

Dia juga memangsa mamalia kecil, kadal, burung yang bersarah, dan ular lainnya. 

Ular macan aktif pada siang hari dalam cuaca sejuk dan di malam hari di musim panas.

Jika terancam, ular macan akan memperbesar dan meratakan lehernya menjadi tudung kecil dan menyerang secara tiba-tiba.

Baca Juga: Portugal Amankan Tiket 16 Besar dan Belgia Buka Peluang Lolos di Piala Eropa 2024

Racunnya termasuk yang paling beracun, menyebabkan kelumpuhan dan mengganggu pembekuan darah.

Bahkan gigitannya mampu berakibat fatal bagi manusia jika tidak segera diobati.

Namun, menurut situs ularindonesian.blogspot.com, ular macan disebut juga dengan ular bandotan macan (Ptyas mucosus). Ular jenis ini masuk ke dalam suku Colubridae dengan panjang maksimum 3,2 meter dan asli Indonesia.

Ular ini biasa memangsa tikus. Dia juga memakan tupai, kelelawar, katak, kadal, ular kecil dan Burung.

Baca Juga: Warganet Dihimbau Stop Beri Stigma Negatif Sukolilo Pati, Ini Pesan Kapolda Jateng

Ular besar ini dapat menjadi agresif dan menggigit berulang kali saat menjaga wilayahnya ketika musim kawin. Namun, ular ini tidak berbisa. Persebaran ular ini di wilayah Sumatera, Jawa

Ular ini aktif pada siang hari. Ia bisa kita temukan di berbagai macam habitat, semisal di semak-semak, hutan hujan, rawa-rawa, hutan kering maupun lembab dan habitat lainnya.

Ular ini juga mampu beradaptasi dengan baik sehingga dapat hidup di daerah dekat perkotaan besar, dimana banyak tikus berada, seperti daerah pertanian, pedesaan dan perkebunan.

Jika terpojok, ular ini akan mengembangkan dirinya dan mencoba menggigit pengganggunya serta membuat suara mendesis.

Baca Juga: Rupanya Ini Tips Awet Muda Idol Kpop: Rahasia di Balik Kulit Glass Skin

Beberapa herpetolog percaya bahwa ini merupakan sifat tiruan dari ular kobra untuk membela dirinya, sebagai hasil ular ini sering disalahpahami sebagai ular kobra dan dibunuh.

Ular ini dapat dibedakan dari ular kobra dengan gampang, dimana Ular Bandotan Macan memiliki ukuran leher yang lebih kecil dibandingkan Ular Kobra, yang memiliki leher hampir sebesar badannya.

Saat tidak aktif, ular ini biasanya mengumpat di tempat tertutup seperti lubang tikus, di bawah batu, tumpukan kayu dan tempat gelap sempit lainnya.

Saat bertelur, dia bisa mengeluarkan telur sekitar 6 -18 butir telur.

Editor: Yenny Hardiyanti

Terkini

Terpopuler