Network
PR JATENG - Situasi banjir di Kota Semarang mulai surut setelah beberapa hari terendam air, dengan hanya beberapa titik lokasi yang masih mengalami genangan. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan terhadap banjir telah dikerahkan dengan intensitas besar.
Langkah-langkah tersebut mencakup normalisasi saluran, optimalisasi rumah pompa, pengerukan sedimentasi, dan koordinasi dengan BBWS Pemali-Juana untuk penanganan yang lebih luas.
Selain itu, penanganan pasca-banjir juga sudah direncanakan, termasuk membersihkan area dari sisa-sisa banjir dan melakukan pengecekan kesehatan bagi warga. Dinas Kesehatan Kota Semarang telah diminta untuk memberikan bantuan kesehatan kepada korban banjir, dengan fokus pada penyakit seperti penyakit kulit, diare, dan leptospirosis.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Penginapan Hemat Dekat Gelora Bung Karno Jakarta, Tarif Mulai Rp 100 Ribuan per Malam
Lebih lanjut, Mbak Ita menjelaskan bahwa banjir kali ini dipicu oleh curah hujan tinggi di Jawa Tengah, terutama di Kota Semarang. Wilayah Trimulyo, Kecamatan Genuk, masih tergenang karena elevasi tanah yang rendah dibandingkan dengan tanggul, ditambah dengan drainase yang tidak lancar.
"Ada 30 keluarga yang masih terdampak di sana. Limpahan air dari Kali Pengkol, elevasi rendah di bawah tanggul, dan saluran yang tidak tersambung dengan Kali Babon menyebabkan genangan. Namun, saat air di Kali Babon surut, genangan juga menghilang," ujarnya.
Baca Juga: Teknologi Modifikasi Cuaca TMC di Jateng Berhasil, Cuaca Kota Semarang Sekitar Terpantau Cerah
Selain itu, laporan juga mencatat bahwa banjir masih terjadi di depan RSI Sultan Agung dan di bawah flyover Jalan Kaligawe. Wilayah Dongbiru dan Gebanganom juga masih tergenang, sehingga dilakukan penambahan pompa portable untuk mengurangi genangan.
"Kami menambahkan pompa karena pompa BBWS mengalami kerusakan. Kami terus berkoordinasi hingga genangan tersebut surut," tambahnya.
