"Sedangkan yang paling akhir pada bulan Juni dasarian III (akhir Juni 2024)," terang Sukasno, dalam keterangan tertulisnya dikutip PR Jateng, Rabu, 27 Maret 2024.
Wilayah yang paling akhir mengalami musim kemarau yaitu Kabupaten Pekalongan bagian selatan, Purbalingga bagian utara.
Lalu, wilayah tenggara Kabupaten Pekalongan, wilayah barat laut Banjarnegara dan sebagian kecil wialyah barat daya Batang.
Adapun wilayah dengan kemarau tepanjang di Jawa Tengah mencapai 22 dasarian atau sekitar 7 bulan terjadi di sebagian Pemalang, Pekalongan.
Lalu di Kabupaten Jepara dan Blora bagian utara, sebagian Rembang dan sebagian tenggara Pati.
"Awal musim kemarau 2024 umumnya diprakirakan sama dengan normalnya. Sifat hujan periode musim kemarau umumnya Normal (N)-Atas Normal (AN)," ujarnya.
Sukasno membeberkan puncak musim kemarau tahun ini umumnya diprakirakan terjadi pada Juli dan Agustus. Puncak musim kemarau 2024 umumnya lebih cepat (maju) dari normalnya.
Pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada potensi cuaca ekstrim. Seperti petir, angin kencang, puting beliung, serta hujan lebat dengan waktu singkat.