Kunjungan Wisatawan Mengalami Penurunan, Ini Beberapa Keluhan Pelaku Wisata di Kawasan Baturraden Banyumas

- 26 Mei 2024, 21:12 WIB
Kawasan Lokawisata Baturraden Banyumas Jawa Tengah
Kawasan Lokawisata Baturraden Banyumas Jawa Tengah /Foto: PR Jateng

PR Jateng - Kawasan lokawisata Baturraden yang menjadi primadona atau andalan dari pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, beberapa tahun ini mengalami penurunan kunjungan wisatawan.

Penurunan tersebut sebenarnya disebabkan tiga hal yaitu sarana prasarana (sapras), pengelolaan parkir dan penyeragaman tarif angkutan umum.

Juru parkir di terminal angkutan umum yang ada di kawasan lokawisata Baturraden Toyo megakui penurunan kunjungan wisatawan terlihat dari bis-bis yang masuk ke terminal tak ada penumpangnya.

Baca Juga: Popularitas Cagub Sudaryono Menguat di Akar Rumput, Papera Lakukan Penetrasi Sosialisasi

Bahkan di lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah kemarin, kata Toyo, kunjungan wisatawan dirasakan mengalami penurunan drastis.

"Lebaran kemarin ya turun drastisnya, bis enggak ada penumpangnya. kalau kendaraan pribadi sih banyak cuma enggak terlalu banyak kayak tahun kemarin-kemarin lah," ungkap Toyo kepada PR Jateng, hari Minggu 26 Mei 2024.

Tidak hanya juru parkir, pelaku wisata lainnya seperti pengelola hotel pun merasakan hal yang sama.

Queen Hotel di Kawasan Lokawisata Baturraden Banyumas Yang Terdampak Penurunan Kunjungan Wisatawan
Queen Hotel di Kawasan Lokawisata Baturraden Banyumas Yang Terdampak Penurunan Kunjungan Wisatawan Foto: PR Jateng

Baca Juga: Syuting di Kebumen, Film Bangsal Isolasi Bakal Tayang di Bioskop Tanah Air Mulai Akhir Juli 2024

Dari pantauan PR Jateng, salah satu hotel di kawasan lokawisata Baturraden harus tutup yaitu Rosenda.

Bahkan hotel tersebut tampak sudah lama ditinggalkan pengelolanya, dan rumput-rumput halaman depannya sudah panjang.

Salah satu pengelola Hotel di sebelah timur kawasan lokawisata Baturraden, yaitu Queen Hotel, Reza yang ditemui mengungkapkan, meski pandemi covid 19 berakhir di awal Januari 2023, pihaknya masih sangat merasakan belum adanya peningkatan hunian di hotelnya hingga sekarang.

Salah satu Hotel di Kawasan Lokawisata Baturraden Banyumas Jawa Tengah Yang Tutup Akibat Penurunan Kunjungan Wisatawan Beberapa Tahun Terakhir
Salah satu Hotel di Kawasan Lokawisata Baturraden Banyumas Jawa Tengah Yang Tutup Akibat Penurunan Kunjungan Wisatawan Beberapa Tahun Terakhir Foto: PR Jateng

Baca Juga: Kronologi Pratama Arhan Main 3 Menit Kena Kartu Merah, Suwon FC Ditekuk Jeju United

"Selama pandemi, kita sangat merasakan tingkat hunian terutama di daerah sekitar sini Baturaden memang sangat turun drastis banget. Dan penurunan sampai sekarang pun kita belum mendapatkan pick-nya gitu," ujar Reza.

Akibatnya, kata Reza, pihaknya sangat kesulitan menutupi biaya operasional penginapannya tersebut.

Dan beberapa karyawannya harus dirumahkan, karena tidak adanya tamu yang menginap.

Terimal Angkutan Umum di Kawasan Lokawisata Baturraden, Banyumas Jawa Tengah
Terimal Angkutan Umum di Kawasan Lokawisata Baturraden, Banyumas Jawa Tengah Foto: PR Jateng

Baca Juga: Cari Mesin Cuci Canggih? Ini Kehebatan MODENA WashStation Teknologi Drum FabriCare,

"Kita sangat kesulitan sampai sempat tutup juga, karena revenue sangan minim karena penurunan tamu yang menginap," kata dia.

Meskipun demikian, Reza terus melakukan berbagai promosi, namun sejumlah travel biro dan event organizer menyampaikan kepada pihaknya bahwa ada beberapa permasalahan diantaranya akses menuju ke atas atau wilayah timur lokawisatan Baturraden.

Selain itu, lanjut dia, permasalahan lain bagi grup-grup wisatawan, mereka harus menggunakan angkutan umum yang tak memadai dari terminal bis Baturraden.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Rumah Murah di Kabupaten Wonogiri, Harga Mulai Rp150 Jutaan, Cek Stoknya Terbatas!

"Bisa dibayangkan, tamu 40 orang, mereka harus turun di terminal kemudian melanjutkan menggunakan angkutan umum dengan barang-barangnya," jelasnya.

Dengan hal tersebut, kata Reza, suatu ketika pernah mendapatkan reservasi tamu grup, tapi ketika mengetahui sulitnya akses, mengakibatkan mereka membatalkan menginap di hotelnya. 

Karena itu, dia sangat berharap Pemerintah Kabupaten Banyumas bisa mencarikan jalan keluar atau solusi agar bagaimana memperbaiki akses jalan tersebut.

Baca Juga: 717 PPS Dilantik, KPU Purbalingga: Jalin Hubungan Baik dengan Warga dan Perangkat Desa

Padahal, kalau saja akses itu ada, kata Reza, tingkat hunian hotel di lokawisata Baturraden akan selalu meningkat.

Dengan hunian yang meningkat, otomatis pendapatan asli daerah (PAD) pun meningkat pula.

Tidak hanya pelaku wisata yang sejahtera, masyarakat sekitar pun juga akan meningkat kesejahteraannya.

Baca Juga: PKB Purbalingga Terima Pengembalian Formulir Pendaftaran Cabup R Ruli Adi di Hari Terakhir Penjaringan

Untuk dapat survive tempat usaha penginapannya, Reza melakukan strategi dengan terobosan-terobosan baru salah satunya memanfaatkan kolam renang dengan harga terjangkau bagi masyarakat dengan menyediakan makanan dan minuman ringan.

"Kita lagi benar-benar mencoba untuk survive lah karena kita juga harus memperhatikan nasib ekonomi karyawan juga jadi ya mau nggak mau hotel juga melakukan beberapa caralah bagaimana untuk bisa menaikkan pendapatan," imbuhnya.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Eddy Wahono mengatakan, kawasan lokawisata Baturraden merupakan satu satu primadona utama PAD dari sektoral wisata.

Baca Juga: Momen Haru Toni Kroos Memainkan Pertandingan Terakhirnya bersama Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu!

Jika digarap dengan benar-benar, kata Eddy Wahono, akan mendatangkan PAD yang sangat fantastik karena daya tarik kawasan lokawisata Baturraden sangat luar biasa.

"Selain wisata alamnya juga ada hunian-hunian yang tidak kalah eksotis," ucap Eddy Wahon.

"Harapan kita ini ada perhatian dari pemerintah kabupaten Banyumas untuk menyelesaikan beberapa permasalahan utama ini adalah akses jalan raya yang menuju dari tempat parkir  sampai ke wisata yang sebelah timur ada beberapa wisata di sana adalah curug 7, atau curug pitu air panas itu, dimana aksesnya di sana tidak bisa dilalui dengan kendaraan besar," sambung dia.

Baca Juga: Sebagai Laki-Laki, Erik ten Hag Tepati Janjinya Dengan Membawa Man United Meraih Piala FA di Stadion Wembley!

"Dengan kondisi geografisnya itu menikung, atau tikungan-tikungan patah dan ada Curug sunyi juga ini juga sangat eksotis sangat indah sekali permasalahannya sekarang mainstream pandangan masyarakat umum mengenai Baturraaden itu adalah sulit dijangkau,"ungkap Eddy Wahono.

"Sehingga tadi kita mendengar secara langsung dari para masyarakat parkir pada saat hari raya kunjungan bus itu sangat minim karena rombongan-rombongan itu akan kesulitan dia sudah terpikir Baturraden sulit," tambahnya.

Bahkan beberapa kunjungan dari para pejabat-pejabat atau rombongan pejabat pun, menurut Eddy Wahono, mereka akan berpikir ulang jika ke Baturraden, karena dari tempat parkir akan dioper menggunakan kendaraan angkutan umum yang dinilai kurang layak.

Baca Juga: Daftar Film Tayang di Bioskop Platinum Cineplex Kebumen Hari Ini, Salah Satunya Malam Pencabut Nyawa

"Harapan kami adalah satu untuk akses jalan segera diperlebar paling tidak 5 meter lebarnya dan beberapa rambu-rambu jalan juga harus dipersiapkan karena dari kontur jalannya sendiri itu sangat menikung-menikung sekali sehingga harus diperhatikan keamanannya juga dan di sini yang perlu mendapatkan sentuhan dari pemerintah Kabupaten Banyumas adalah di sektor parkirnya karena ada ketidakseragaman penarikan parkir pada sektor-sektoral tertentu dan juga kendaraan angkutan wisata pun tidak seragam harganya sehingga harapan kita semuanya tertata dengan baik sehingga pendapatan Kabupaten Banyumas dari sektor Wisata Baturaden akan tercapai lebih baik," pungkas Eddy Wahono.

Sedangkan sebelumnya Kabid Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Wardoyo mengakui adanya persoalan tidak boleh naiknya bis besar ke kawasan lokawisata Baturraden wilayah timur.

Namun, kata Wardoyo, yang paling penting penyeragaman tarif angkutan umum yang sebenarnya sudah diterapkan oleh Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas belum berjalan dengan baik.

Baca Juga: Jadwal Tayang Vina Sebelum 7 Hari di Bioskop Legendaris Kota Purwokerto Hari Ini, Cek Film Lainnya

"Namun yang cukup penting sebenarnya penyeragaman tarif transportasi dan hal itu sudah diterapkan oleh Dinas Perhubungan," terang Wardoyo kepada PR Jateng.

Untuk itu, kata Wardoyo, solusi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke lokawisata Baturraden wilayah timur dengan penyeragaman tarif angkutan umum atau diadakannya angkutan shuttle dari terminal.

Terimal Angkutan Umum di Kawasan Lokawisata Baturraden, Banyumas Jawa Tengah
Terimal Angkutan Umum di Kawasan Lokawisata Baturraden, Banyumas Jawa Tengah Foto: PR Jateng

"Jika rekan-rekan pelaku wisata termasuk di area terminal bawah berkenan atau menyadari bahwa apa yang terjadi sekarang justru merugikan karena mengurangi tingkat kunjungan wisatawan ke kawasan Baturraden,"terang Wardoyo.

Baca Juga: Ayo Cek Arah Kiblat pada 27 Mei Matahari Tepat di Atas Kabah, Begini Cara Mengukurnya & Dapatkan Doorprizenya

Terkait pelebaran jalan di wilayah Baturraden, kata Wardoyo, sebetulnya sudah ada kajian yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan itu memang perlu dilakukan.

Namun menurut penilaian dari Wardoyo, mengenai transportasi umum yang sudah ada sebaiknya dirubah secara bertahap menjadi angkutan shuttle.

"Dari sudut pandang kami justru perlunya angkutan umum yang sekarang secara bertahap dirubah menjadi shuttle jadi tidak menghilangkan sumber pendapatan pelaku usaha angkutan disana," imbuhnya.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: PR Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah