Isu Gaji Pemain PSIS Semarang Telat Kembali Mencuat, Yoyok Sukawi Pernah Bilang Dicicil

28 Maret 2024, 09:34 WIB
Pemain PSIS Semarang /instagram @psisfcofficial/

PR JATENG - Belakangan ini PSIS Semarang diterpa isu keterlambatan gaji pemain yang dibahas oleh netizen di kolom komentar instagram klub.

Banyak netizen yang berspekulasi bahwa PSIS Semarang sedang diterpa isu kesulitan finansial.

Meskipun saat ini belum ada keterangan resmi dari PSIS Semarang, netizen mempertanyakan apakah isu keterlambatan gaji tersebut benar atau tidak.

"Jare kerjo sambatan/kerja bakti yo? Bener gak rang? Nek emang bener yo wajarlah musim ngarep pemain podo ucul (Katanya kerja bakti ya? benar atau tidak? kalau benar wajarlah musim depan pemain pada lepas)," tanya seorang netizen.

Baca Juga: Pergantian Pelatih Ubah Nasib Marselino Ferdinan di KMSK Deinze, Pintu Keluar Semakin Terbuka

"Miris klo mendengar banyak berita gaji pemain di cicil..ini psis lho tim penuh sejarah...klo ingin psis ttp eksis tolonglah di carikan investor yg mampu memberikan dana untuk kemajuan psis...kami tahu pak yoyok cinta sekali dengan psis...tapi mari kita lihat realitanya tim kita kurang segalanya...striker kita gag punya...pemain ogah2an mainya karena masalah gaji...' tulis netizen lainnya.

Jauh sebelum isu keterlambatan gaji pemain PSIS Semarang mencuat, di akhir tahun 2023 Yoyok Sukawi pernah blak-blakan mengatakan bahwa gaji para pemain dicicil.

Menurutnya, mencicil gaji pemain itu dilakukan karena perekonomian klub PSIS Semarang yang sedang sulit.

Namun dia meyakinkan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban klub PSIS Semarang kepada para pemain.

Dalam unggahan instagram Yoyok Sukawi pada 31 Desember 2023 lalu, dia mengaku bahwa cicilan gaji kepada para pemain dilakukan tidak pernah telat hingga dua bulan.

"Perekonimian sedang sulit, sponsor berkurang pendapatan tiket berkurang," ungkap Yoyok Sukawi

"Keuangan sudah overbudget. Kami mencicil gaji tapi tidak telah satu bulan dua bulan," sambungnya.

Dia mengatakan kesulitan keuangan sudah lumrah dialami oleh beberapa klub profesional di Liga 1.

Yoyok Sukawi mengambil contoh, klub Malaysia, JDT juga pernah mengalami kesulitan finansial hingga harus menjual beberapa pemain.

"Bukan hal baru seperti ini. Sering dialami klub profesional di liga 1. Bahkan klub besar jdt harus melepas beberapa pemian untuk menyesuaikan finansial," terangnya.

Dia bersyukur, PSIS Semarang tidak sampai menjual beberapa pemain andalannya.

Ada beberapa kriteria sebelum PSIS Semarang melepas pemainnya jika memang sedang kesulitan finansial.

"Alhamdulillan PSIS Semarang tidak sampai harus menjual andalan. Pemain yang kami lepas sesuai dengan rekomendasi pelatih untuk dilepas karena kurangnya menit bermain," tambahnya.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik PLN Hari Ini Kamis 28 Maret 2024: Purworejo, Kabupaten Magelang dan Temanggung

Jika memang sudah kepepet membutuhkan uang, sambung Yoyok Sukawi, maka pemain akan dilepas.

Yoyok Sukawi juga menerangkan kenapa dia harus mencicil gaji pemain.

Menurutnya, dirinya membutuhkan waktu untuk menjual beberapa aset yang dia miliki demi melaksanakan kewajibannya.

"Karena kami butuh waktu menjual tambak, menjual aset, mencairkan deposito keluarga," kata Yoyok Sukawi. ***

Editor: Ade Lukmono

Tags

Terkini

Terpopuler