Network
PR JATENG- Manchester City berada di ambang mencatat sejarah baru dalam dunia sepak bola Inggris. Dengan hanya dua pertandingan tersisa dalam musim ini, mereka memiliki potensi besar untuk meraih gelar Liga Premier untuk keempat kalinya berturut-turut.
Meskipun demikian, manajer mereka, Pep Guardiola, menekankan bahwa pencapaian ini bukanlah fokus utama tim ketika musim dimulai pada bulan Agustus tahun lalu.
Pep Guardiola telah menjadi arsitek utama di balik serangkaian pencapaian luar biasa Manchester City selama hampir delapan tahun masa jabatannya di Etihad Stadium.
Baca Juga: Pertandingan Krusial Tottenham Hotspur vs Manchester City di Pekan Tunda Liga Inggris
Baca Juga: Hoaks Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Fakta Sebenarnya
Dari musimnya bersama "Centurions" pada tahun 2017/18, pencapaian "Fourmidables" pada tahun 2018/19, hingga musim treble yang tak terlupakan tahun lalu, City selalu berhasil mengangkat standar prestasi mereka di setiap kesempatan.
Guardiola sendiri mengakui bahwa potensi untuk mencatat sejarah dengan memenangkan empat gelar Liga Premier berturut-turut menjadi motivasi ekstra bagi timnya. Namun, pada awal musim, hal tersebut sama sekali tidak menjadi fokus.
"Kami memiliki sesuatu yang unik di depan mata kami, tetapi di awal musim, tidak. Kami sama sekali tidak memikirkan untuk memenangkan empat Liga Premier," kata Guardiola.
Pendekatan mereka berubah ketika mereka mencapai fase pertengahan musim. Guardiola menyoroti bahwa ketika mereka masuk ke bulan Februari, Maret, dan April, kesadaran akan potensi pencapaian tersebut mulai tumbuh di antara para pemain.
