PR Jateng - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menyebut 4 produsen mobil dan satu merek produsen sepeda motor di negeri dengan sebutan matahari terbit itu sudah mengakui adanya ketidakteraturan dalam uji keselamatan.
Pabrikan Mobil itu adalah Toyota Motor, Mazda Motor Corp dan Yamaha Motor untuk sementara menangguhkan pengiriman total enam model produksinya.
Kementerian tersebut juga mengungkapkan 2 perusahaan lain yang melaporkan pelanggaran tersebut adalah Honda Motor dan Suzuki Motor Corp.
Tanggapi masalah sebelumnya di Daihatsu Motor dan Toyota Industries, Kementerian Jepang itu memerintahkan 85 unit perusahaan di industri tersebut termasuk produsen mobil dan peralatan untuk menyelidiki apakah ada ketidakteraturan dalam aplikasi sertifikasi keselamatan pada model mereka.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian menyebut ketidakteraturan itu sebagai tindakan yang merusak kepercayaan pengguna dan mengguncang dasar dari sistem sertifikasi otomotif.
Menurut kementerian Jepang itu, Toyota, Mazda, dan Yamaha mengkonfirmasi bahwa kecurangan telah terjadi dalam produksi kendaraan yang masih diproduksi.
Kementerian Jepang ini juga memerintahkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk menangguhkan pengiriman model tertentu sampai dipastikan bahwa mereka memenuhi standar kualitas.
Ketidakteraturan ini terungkap setelah perusahaan grup Hino Motors, Daihatsu Motor, dan Toyota melaporkan masalah serupa.
Daihatsu, anak perusahaan Toyota, melakukan kecurangan yang terbongkar dalam pengujian produk pada tahun 2023, yang menyebabkan penutupan sementara semua pabrik di Jepang.
Baca Juga: PPDB Kebumen 2024: Daya Tampung SMP Negeri di Kecamatan Gombong 768 Kursi, Ini Rinciannya
Toyota dan Hino juga melaporkan pelanggaran terkait sertifikasi mesin masing-masing pada Januari dan Maret 2022.
Honda, Yamaha, dan Suzuki juga mengeluarkan pernyataan yang meyakinkan pengemudi bahwa tidak ada masalah dengan kinerja kendaraan mereka.***