Peristiwa Kelam di Sukolilo Tak Berpengaruh Pada Usaha Rental Mobil di Pati ,Ketua PJR:Pati Baik-Baik saja

12 Juni 2024, 18:31 WIB
: Nur Tejolaksono pengusaha mobil rental di Pati, Rabu (12/6/2024). /

(Pikiran Rakyat Jateng) Pati - Kejadian rombongan rental mobil asal Jakarta dihajar massa dikira maling di Desa Sumbersoko Kecamatan Sukilolo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah belakangan ramai di media social, Termasuk banyaknya unggahan - unggahan yang mengatakan “blacklist Pati”.Namun sebenarnya hal itu tidak berpengaruh terhadap usaha rental mobil di pati.

Menurut salah satu pengusaha rental Nur Tejolaksono adanya peristiwa pilu di Sukolilo  tidak begitu berpengaruh dengan usaha rentalnya, Pasalnya para pengusaha rental ini sudah memiliki aturan-aturan sendiri dalam menjalankan usaha rental ini.

” Alhamdulillah setelah peristiwa di sukolilo beberapa waktu lalu itu, tidak berpengaruh ke usaha rental ini, bahkan dari beberapa pelanggan hamper 80% mengatakan tidak tahu ada kejadian itu,begitu ada kabar itu kita langsung lihat media social,” kata nur tejolaksono yang merupakan ketua pengusaha jasa rentcar pati (PJR), Rabu 12/6/2024).

Tejolaksono mengatakan belakangan di media sosial memang ramai dengan peristiwa tewasnya bos rental itu, namun menurutnya hanya di dunia maya,Tidak seseram yang beredar di media sosial.

“ya ramai memang , hingga kita mau mengadakan aksi tabur bunga sebagai bentuk empati kami, apalagi itu sesama pengusaha rental, tapi sebenarnya hanya di sosmed saja terkesan seram daerahnya , apalagi Sukolilo, dan Pati dikait-kaitkan.padahal di pati sini biasa-biasa saja,hanya saja memang kami sudah mengantongi daerah-daerah mana yang rawan konflik, dan itu rata-rata semua pengusaha rental tahu,”jelasnya.

 Baca Juga: Gelar Razia Rokok Ilegal, Tim Gabungan Satpol PP Kebumen Temukan Rokok Berbahan Daun Talas

Baca Juga: Pameran Abhirama di Museum Ranggawarsita 12-16 Juni 2024, Ada Inovasi Virtual Reality Udinus

Pihaknya juga mengatakan bahwa dirinya juga memiliki pelanggan di sukolilo. “kita juga punya pelanggan orang sukolilo,orang kayen, dan itu juga tidak masalah, peristiwa itu kan hanya oknum  tidak semua orang sukolilo itu jelek,”tegasnya.

Komunitas bernama Pengusaha Jasa Rentcar (PJR) Pati. Komunitas itu dibentuk sejak tahun 2017 silam. Kini ada 16 pengusaha rental mobil di Pati Bumi Mina Tani yang tergabung di komunitas tersebut.

"Kita terbentuk sekitar tahun 2017, kita sudah hampir 7 tahun di sini. Kita di sini ada 16 anggota," jelas Ketua PJR Pati Nur Tejolaksono, Rabu(12/6/2024).

Baca Juga: Kata Sukolilo Masih Tranding, Pasca Kejadian Pengeroyokan Rombongan Rental Kamis (6/6) Lalu .

Baca Juga: Cegah Kendaraan Bodong Masuk Pati,Polisi Gencarkan Patroli


Tejo mengatakan komunitas tersebut terbentuk bermula karena keinginan untuk bersama antar pengusaha rental mobil di Pati. Selain itu pula sebagai visi misi untuk memajukan usaha rental mobil di Pati secara bersama-sama.

Tejo mengatakan menjadi pengusaha rental tidak semudah dibayangkan oleh orang banyak. Kata dia ada risiko mobil rental hilang hingga digelapkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.Untuk mengantisipasi beberapa potensi risiko mobil rental dicuri, Tejo mengaku selektif dan ketat melayani jasa rental. Mulai dari adanya identitas lengkap untuk menyewa mobil rental.


"Kita juga sering mengalami seperti itu. Bagaimana pun kita harus sesuai prosedur, yang sudah menjadi AD dan ART dari PJR. Bahwa setiap ada permasalahan kita harus tanya kronologinya, Kronologisnya bagiamana, nomor dua memang itu pemilik rental, kalau pemilik rental harus ada surat pelepasan unit, harus ada KTP penyewa, harus ada foto penyewa, jadi kalau pas di lapangan tidak terjadi gesekan," terang Tejo.


Tejo mengaku beberapa kali dimintai bantuan adanya mobil rental yang tidak kunjung dikembalikan. Akhirnya dia bersama rombongan datang untuk mengambil mobil rental itu.

Baca Juga: Pasukan Elite Kisatsutai, Ini Profil Singkat Para Hashira di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 4

Baca Juga: Calon Lawan Berat Timnas Indonesia di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tejo tidak sembrono langsung mengambil mobil rental yang dibawa orang belum dikembalikan atau bahkan sudah digadaikan. Biasanya kata dia saat mengambil mobil tersebut harus berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu polisi atau TNI.

Baca Juga: Hadiri Deklarasi Posko Pekatike Mas Dar, Kiai Mbah Latief: Gubernur Jateng


"Kita juga berkoordinasi dengan pihak-pihak keamanan contoh kalau ke Polsek, kalau jelas kronologi, kita juga pengurus Desa, Babinsa juga bisa kita kasih pendamping juga," ungkap Tejo.

Wakil Paguyuban PJR Agus Slamet Pamuji mengakui sering adanya permasalahan rental mobil di wilayah Sukolilo, Pati. Namun karena adanya pendampingan, permasalahan mobil rental bisa diselesaikan secara baik tanpa adanya keributan.

Baca Juga: Kronologi Penganiayaan Bos Rental Mobil di Sukolilo, Pati

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Rabu 12 Juni 2024: PLN Salatiga Kota dan Kebumen, Cek Wilayah Terdampak

"Kalau kita ke Sukolilo kita seringnya ke polsek, jadi biasanya minta pendampingan dari polsek. Sering kali kita ke Sukolilo bermasalah tapi selalu clear alhamdulillah," kata Agus yang belasan tahun menekuni usaha rental mobil ditemui di Pati.

"Maka dari itu biasanya penyewa yang pertama kali menyewa harus kita didatangkan, misalkan kalau tidak bawa kita ditangkap Babinsa setempat, khusus Sukolilo terus daerah rawan konflik harus ada Babinsa," ungkap Agus.

"Konsumen pertama kali kalau belum ketemu biasanya menghilang beberapa saat, kan ada keluarganya maka prosedur sewa mobil biasanya SOP harus ketat dan jelas, misalkan suami istri foto KTP harus disertakan suami istri, kalau khsusus di tempat saya, saya antar ke rumah," Agus melanjutkan.

Agus bahkan memberikan pelayanan esktra untuk mengantisipasi terjadi risiko pencurian mobil rental. Agus langsung mengantarkan mobil rental ke rumah konsumen. Tujuannya untuk mengetahui rumah konsumen hingga mengenal konsumen di lingkungan masyarakat.

"Satu sebagai bentuk pelayanan kedua sebagai silahturahmi, ketiga kita biar tahu rumahnya. Biasanya kita nganter ke rumah langsung Konsumen misalnya orang itu bermasalah tetangganya itu lebih vokal, biasanya orang yang punya salah sedikit tetangganya akan lebih tahu," terang Agus.

Selain itu, Agus menjelaskan jika di komunitas memiliki kesempatan untuk menempat logo di STNK dan mobil rental. Tujuannya untuk mengantisipasi mobol rental yang disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab agar mudah dilacak atau menyelesaikan permasalahan.

"Kalau STNK malahan sudah kita berikan stempel, kadang-kadang sudah berkoordinasi kepada penggadai besar dari ujung ke ujung besar di wilayah Pati sudah berkoordinasi paling tidak ada logo PJR kita dikasih tahu," jelasnya.

"Makanya di mobil PJR itu ada logo semua, logo PJR dan lainnya. Biasanya yang pinjam ini yang pintar biasanya dilepas, tapi untuk STNK kan tidak bisa ditipu, semuanya STNK dikasih setempel PJR semuanya," ungkap Agus.

Editor: Teddy Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler