Tempe Basi Mampu Memikat Pejabat Luar Daerah

18 Juni 2024, 01:24 WIB
Kuliner nasi pedas tempe semangit khas Desa Jontro Kecamatan Wedarijaksa Pati, Senin (17/6/2024). /

(Pikiran Rakyat Jateng) Pati – Tidak ada habisnya kita mengupas  kuliner di suatu daerah, Bahkan di tiap daerah justru beragam kuliner khas yang menjadi andalan di setiap penikmatnya.Kuliner di Pati contohnya. Banyak ragam makanan khas di wilayah Pantura ini.Kota ini memiliki andalan seperti Nasi Gandul, Soto Kemiri, Aneka ragam olahan ikan, baik ikan laut atau ikan air tawar.Namunkali ini kita akan bahas makanan khas Pati dari olahan tempe busuk. Ke wilayah Pantura Timur ini belum cocok kalau tidak mencoba kuliner nasi pedas tempe semangit khas Desa Jontro Kecamatan Wedarijaksa. Seperti apa kelezatannya?

Tempe semangit adalah nasi pedas tempe, dan semangit adalah sebutan untuk tempe basi.Menu ini bisa ditemui di warung makan milik Bu Susanti warga Desa Jontro Kecamatan Wedarijaksa. Di warung itu pembeli bisa menikmati seporsi nasi pedas tempe semangit.

Baca Juga: Makanan Korea Berpotensi Tak Halal, Waspadai Bahan-bahan Ini!

Baca Juga: Teyeng Wakatobi Statusnya Masih Saksi, Bisa Saja Melanggar UU ITE


Nasi dengan kuah santan pedas lalu dicampur dengan tempet semangit menggugah selera pecinta kuliner. Belum lagi penyajiannya di atas daun pisang menambah aroma segar, dan juga ada lauk pendamping seperti tempe krispi dan rempeyek udang, Orang pati menyebutnya ‘Gimbal Urang’, yang pasti lengkap dan nyampleng rasanya.


Pemilik warung Susanti, Merupakan generasi kedua dari yang dulunya di nahkodai orang tuanya, yang tadinya buka mulai sore jam 16.00 WIB, Kini sejak dijalankan oleh sus (panggilan akrab Susanti) warungnya buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB. Warungnya menyediakan makanan khas Desa Jontro yang terkenal di Pati, yakni nasi pedas tempe semangit.

Baca Juga: Di Masjid Agung Baitunnur Pati, Tidak Ada Penyembelihan , Semua Dilakukan di RPH


Mbak Sus begitu sapaannya berjualan nasi pedas tempe semangit sejak 20 tahun lalu. Dia berjualan karena kebetulan orangnya tua juga seorang penjual makanan nasi pedas tempe semangit.


"Sudah 20 tahun lebih, dari orang tua, ini generasi kedua," kata Mbak Sus ditemui di lokasi, Senin (17/6/2024).

Dia menjelaskan nasi dibalut dengan kuah santan pedas, lalu dicampur dengan tempe semangit. Tempe ini berbeda karena pembuatannya dari bahan tempe yang hampir basi. Selanjutnya tempe itu difermenfasi selema dua sampai tiga hari. Baru diolah dengan kuah santan pedas.

"Tempe semangit itu tempe yang hampir basi lalu difermenfasi dua sampai tiga hari, itu nanti dimasak, tempe tahu, cabai, udang, pete dan lain-lain," jelas dia.

Nasi pedas tempe semangit disajikan di atas daun pisang. Aroma yang segar menambah kelezatan kuliner dari Jontro itu. Harga per porsi nasi pedas dipatok Rp 9 ribu.
"Harganya satu Rp 9 ribu nasi plus telur bulat," terang dia.

Baca Juga: 10 Ide Bisnis Modal di Bawah 1 Juta Cocok untuk Mahasiswa


Usaha nasi pedas milik Mbak Sus laku keras. Dia bisa menjual sampai 200 porsi per hari. Pembeli datang dari Pati hingga luar daerah. Beberapa pejabat penting juga pernah ke warungnya itu.
"Pembeli sudah meluas, dari kota lain,tadinya hanya lokalan pati,lalu sejak tahun2005 an para pejabat hingga Pak Bupati juga ke sini, dari Kudus pak Bupati juga pernah ke sini," terang Mbak Sus.


Salah satu pembeli Dian mengatakan sering membeli makanan nasi pedas tempe semangit. Sebab rasa yang pedas ditambah tempe semangit memiliki rasa khas berbeda. Apalagi harganya murah sekali.

"Rasanya enak, pedasnya terasa banget, satu porsi murah sekali. Cocok untuk kuliner mengisi perut yang lapar," kata Dian di warung itu.

Susanti menceritakan dulunya warung ini hanya menggunakan teras rumah sebagai tempat berjualan, namun sekarang berkembang hingga seperti saat ini,” tadinya ya hanya rumah (ruang tamu) ditambah teras rumah,alhamdulillah sekarang bisa berkembang seperti ini,”pungkas Susanti.


Editor: Teddy Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler