Kota Semarang Raih Penghargaan PBB Atas Keberhasilan Penanganan Stunting Melalui Program SANPIISAN

27 Juni 2024, 08:28 WIB
Kota Semarang Raih Penghargaan PBB Atas Keberhasilan Penanganan Stunting Melalui Program SANPIISAN /

PR JATENG - Kota Semarang kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini, penghargaan datang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas keberhasilan program Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (SANPIISAN) dalam menangani stunting dan menekan angka kematian ibu dan bayi.

Penghargaan bergengsi 2024 United Nations Public Service Awards diserahkan langsung oleh Sekjen PBB dan Menteri Dalam Negeri Korea Selatan kepada Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Songdo Convention Center, Incheon, Korea Selatan, pada Rabu (26/6/2024).

"Alhamdulillah, Kota Semarang kembali mendapatkan pengakuan internasional atas komitmen dan kerja keras dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak," ungkap Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.

Baca Juga: Ini Tiga Warna Honda Stylo 160 dan Terlaris, Desain Skutik Retro Modern dengan Performa Tangguh

Pencapaian ini menjadi bukti nyata kesuksesan program SANPIISAN yang digagas Dinas Kesehatan Kota Semarang. Program ini menyediakan berbagai layanan kesehatan dan edukasi komprehensif, mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, hingga bayi.

SANPIISAN fokus pada upaya pencegahan stunting dan kematian ibu dan bayi melalui pendekatan holistik. Remaja di Kota Semarang mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi, deteksi dini faktor risiko, dan program Gen-Hebat (generasi sehat, bugar, dan tangguh) untuk mempersiapkan diri menjadi calon orang tua yang sehat.

Calon pengantin pun tak luput dari perhatian. Program Tugu Muda (Calon Pengantin Bugar Produktif Menuju Keluarga Idaman) memberikan edukasi kesehatan reproduksi, KB, perlindungan perempuan dan anak, serta perkawinan.

Baca Juga: Kado Indah Bagi Lionel Messi Masuki Usia Ke 37, Argentina Lolos ke Babak 8 Besar Copa America 2024

Bagi ibu hamil, ibu nifas, dan bayi, SANPIISAN menyediakan pendampingan (homecare) oleh petugas Surveilans Kesehatan Ibu dan Anak (Gasurkes KIA). Petugas akan berkunjung ke rumah untuk memberikan edukasi dan memantau kesehatan ibu dan bayi secara berkala.

Data ibu hamil dan ibu nifas tercatat melalui sistem android SiGaspol (Sistem Gasurkes Pelaporan Online) untuk memastikan pemantauan yang efektif.

Ibu hamil dan ibu nifas juga dapat mengunduh Aplikasi Sayang Bunda yang menyediakan berbagai fitur bermanfaat, seperti go bumil untuk permintaan pendampingan, kalender kehamilan, artikel kesehatan, informasi layanan kesehatan, dan Ojek ASI.

Baca Juga: RESMI Venezia Gaet Pelatih Baru, Jay Idzes Wajib Waspada Perubahan Strategi Mirip Frosinone

SANPIISAN tak hanya menyentuh ranah fasilitas kesehatan dan masyarakat, tetapi juga menjangkau perusahaan melalui program GEPUK PEPES (Gerakan Peduli Kesehatan Pekerja Perempuan Sehat).

Pekerja perempuan hamil dan nifas/mempunyai bayi mendapatkan hak istimewa seperti cuti hamil/melahirkan, waktu menyusui, kelas ibu hamil, pemeriksaan kesehatan, edukasi/konseling kesehatan, dan pelayanan KB.

Dari sisi pembiayaan kesehatan, ibu dan bayi di Kota Semarang mendapatkan layanan UHC (Universal Health Coverage) yang menjamin pembiayaan persalinan dan perawatan bayi baru lahir.

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Kamis, 27 Juni 2024 Pagi-pagi Ambyar, Dream Box Indonesia, Film Pasific Rim Uprising

"Matur nuwun Dinas Kesehatan Kota Semarang. Mari lanjutkan dan semoga di tahun 2025 bisa meraih penghargaan kembali di Uzbekistan. Terima kasih seluruh warga masyarakat atas semua support untuk kota Semarang yang semakin kondang," tutur Mbak Ita.

Penghargaan PBB ini menjadi motivasi bagi Pemkot Semarang untuk terus meningkatkan kualitas program SANPIISAN dan replikasinya ke wilayah lain. Upaya ini diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting dan kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler