Banyak Kendaraan Warga yang Mogok di Tengah Banjir, Berkah Bagi Tukang Becak di Kota Purwodadi

- 16 Maret 2024, 09:17 WIB
Pengendara sepeda motor mengalami mogok setelah nekat menerabas banjir.
Pengendara sepeda motor mengalami mogok setelah nekat menerabas banjir. /Media Purwodadi/dok Hana Ratri./


PR Jateng – Genangan banjir masih tinggi di Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Beberapa pengendara kendaraan sepeda motor yang nekat melintas di ruas yang banjir mengalami mogok.

Beberapa pengendara menuntun sepeda motornya karena mengalami mogok akibat nekat melintas di genangan banjir.

“Tujuannya mau ke Bank BCA, tetapi malah kena mogok di sini. Ya sudah saya tuntun dulu,” ungkap Agus, pengendara asal Kalongan.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Masih Berpeluang Terjadi di Selatan Cilacap, Kebumen dan Purworejo, BMKG Ingatkan Hal Ini

Setelah menuntun kendaraannya, Agus langsung mencoba menghidupkan mesin kendaraannya secara manual. Namun, usaha tersebut tidak berhasil lantaran banyak air yang menyumbat mesin.

“Terpaksa nunggu tukang bengkel datang saja. Semoga ada yang mau bantuin,” ujar Agus, yang rencananya mau beli kebutuhan pokok di minimarket yang tidak terdampak banjir.

Berkah Tukang Becak

Lantaran ketinggian banjir masih tinggi, banyak warga yang berupaya untuk keluar demi mencari kebutuhan pokok dengan berjalan kaki. Namun, ada pula yang memanfaatkan becak.

Angkutan tradisional yang mulai ditinggalkan masyarakat, ternyata memberikan manfaat bagi mereka yang terdampak banjir.

Becak menjadi sarana transportasi di tengah banjir.
Becak menjadi sarana transportasi di tengah banjir.

“Barang (kebutuhan pokok) di rumah sudah hampir habis. Saya mau cari bahan makanan di minimarket yang tidak banjir, karena rumah saya banjirnya tinggi, saya panggil tukang becak,” ujar Santi, warga Jagalan.

Baca Juga: TPID Siapkan Strategi Kendalikan Inflasi Ramadhan-Idul Fitri, Harga Kebutuhan Pokok Purbalingga Terus Naik

Ahmad, tukang becak yang kerap mangkal di Pasar Induk Purwodadi menerjang banjir demi mengantar penumpangnya. Meskipun harus mengayuh dan melawan arus air yang tinggi, Ahmad mengaku senang akhirnya becaknya laku.

“Kalau tidak banjir jarang dapat penumpang. Ini sudah tiga hari banjir. Kesana kemari saya antar penumpang. Ada yang mengungsikan mereka, ada yang minta diantar ke Rumah Sakit, ada yang minta diantar ke rumah saudaranya, ada yang minta diantar ke minimarket. Alhamdulilah, berkah buat keluarga,” ujar Ahmad.

Dalam sehari, Ahmad bisa meraup pendapatan mulai dari Rp300-800 ribu per hari. Dirinya berharap uang itu bisa cukup untuk keluarganya di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah