Network
PR JATENG - Pemudik yang melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Tengah, seperti yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, wilayah Jateng, termasuk Kabupaten Cilacap, Boyolali, Pemalang, dan sekitarnya, memiliki potensi cuaca ekstrem dengan hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang.
Cuaca ekstrem ini dipicu oleh pola belokan angin dan konvergensi yang dominan di wilayah Pulau Jawa, bersama dengan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif di Jawa Tengah.
Baca Juga: David da Silva Cerita Pengalaman Buruk Saat di Persib Bandung, Kini Semakin Semangat Raih Prestasi
Meskipun wilayah Jateng telah memasuki masa pancaroba, di mana hujan masih mungkin terjadi, terutama pada malam dan pagi hari di wilayah pesisir selatan, serta siang hingga sore hari di wilayah yang lebih utara.
Pada masa peralihan musim, beberapa hal yang perlu diwaspadai adalah hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang, atau kombinasi dari ketiganya, seperti hujan lebat disertai petir atau angin kencang.
Oleh karena itu, pemudik yang menggunakan sepeda motor diimbau untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem ini saat melakukan perjalanan di sejumlah jalur mudik wilayah Jateng.
Baca Juga: Bayer Leverkusen Hanya Butuh 1 Kemenangan Lagi Untuk Kunci Titel Juara Bundesliga Musim Ini!
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai kondisi cuaca di jalur darat, pemudik dapat mengunjungi laman Digital Weather for Traffic yang dapat diakses melalui tautan https://signature.bmkg.go.id/dwt/main.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah menyiagakan kendaraan berat di beberapa titik di jalur mudik wilayah Kabupaten Banyumas, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu perjalanan pemudik.
