Network
(PR JATENG) PATI - Warga Desa Tambahagung, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, mengalami kesulitan air bersih.Sumur-sumur kering, Sehingga warga hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.Hal ini dialami warga satu bulan belakangan ini.Bahkan, ada warga yang terpaksa mandi menggunakan air galon isi ulang.Seperti yang dialami Kartubi, warga Desa Tambahagung RT 3 RW 1.
"Kondisi sangat sulit karena kekeringan ini. Terpaksa mandi pakai air galon isi ulang. Satu galon harganya empat ribu. Dalam satu hari butuh enam sampai delapan galon," kata dia, Sabtu (25/5/2024).
Menurut Kartubi, semua sumur milik warga sudah tidak mengeluarkan air. Karena itu, warga mengharapkan adanya kiriman bantuan air bersih dari pihak berwenang maupun para dermawan.
Warga mendapatkan kiriman bantuan air bersih dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Kabupaten Pati.
Warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi dropping air sambil membawa berbagai wadah, mulai dari jeriken, ember, hingga galon air minum.Kartubi mengaku, datang membawa beberapa ember bekas kaleng cat untuk mengangsu. Ember-ember itu dia angkut dengan gerobak yang biasa dia gunakan mengangkut kapuk.
"Ini kira-kira cukup untuk mencuci selama dua hari," kata Kartubi.
Sementara itu Ketua RT 3 RW 1, Kasmantoro, mengatakan sebanyak 53 keluarga dan 225 jiwa yang terdampak kekeringan ini.
"untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari warga mengangsu ke luar desa dan mengandalkan bantuan. Di sini tidak ada sumber air. Sumur kering total," kata dia.
Menurut Kasmantoro, baru kali ini wilayah RT 3 mengalami kekeringan. Adapun RT-RT lain sudah mengalami kekeringan setiap musim kemarau selama bertahun-tahun.
