Adapun yang dinilai secara umum oleh asesor adalah tata kelola, warisan geologi, visibilitas/akses informasi, dan kerja sama atau networking.
“Biasanya validasi pertama akan cukup besar porsinya di warisan geologi. Yang dinilai bukan batuannya, tapi bagaimana geopark tersebut mengelola warisan geologi dan keterlibatan masyarakat sekitar. Kira-kira itu yang akan dinilai,” lanjutnya.
Setidaknya, selama tiga hari, asesor akan mengunjungi 23 titik (geo site, bio site, dan cultural site) serta bertemu masyarakat setempat.
Akan ada sesi tanya jawab oleh asesor kepada warga, sementara General Manager BP Geopark Kebumen dan ahli geologi yang mendampingi tidak boleh berperan aktif, namun hanya membantu jika diminta oleh asesor.
“Sampai sejauh ini kita sudah on the track menuju asesmen itu. Teman-teman BP Geopark Kebumen juga sudah dibagi menjadi beberapa tim yang masing-masingnya membawahi sekitar 6-7 site,” terangnya.
Pihaknya optimis nantinya Geopark Kebumen naik kelas menjadi UGGp. Alasannya, karena support dari Pemkab Kebumen juga respon teman-teman lokal di geo site.
Hal ini sekaligus menjawab rekomendasi atau pekerjaan rumah saat pra asesmen lalu.
“Bulan Juli besok akan dinilai, bulan Agustus asesor menyerahkan nilai ke UNESCO, lalu bulan September akan sidang penentuan," ucapnya.
"Apakah masuk atau tidak. Jika masuk, tahun depan baru penyerahan sertifikat sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) di Chili,” lanjutnya.