Network
(Pikiran Rakyat Jateng) Pati – Seorang jemaah haji asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Djumadi Joso Sagini (71) wafat di Makkah, Arab Saudi usai melaksanakan ibadah haji, Rabu lalu 19 Juni 2024. Jenazahnya pun langsung di makamkan di Mekah.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati Abdul Hamid memaparkan jemaah haji asal Desa Plagitan, Kecamatan Pati Kota itu mengalami sakit usai melaksanakan ibadah haji.
”Hanya saja ada satu jemaah haji yang mengikuti program safari wuquf meninggal dunia, tapi posisinya sudah selesai melaksnakan ibadah haji,” ujar Abdul Hamid, Jumat (21/6/2024).
Baca Juga: Kabupaten Rembang Gagas Program Wisata Masuk Sekolah
Baca Juga: Rembuk Stunting, Kejar Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Pati
Abdul Hamid yang juga berasal di Makkah ini mengaku ibadah haji tahun ini tergolong berat. Pasalnya, suhu di Makkah saat ini tergolong ekstrem. Jemaah haji diuji dengan hawa panas hingga 48 derajat dalam melaksanakan rukun Islam kelima.
”Perjuangan lumayan berat dari seluruh jemaah haji, karena saat kegiatan di masyair di arafah muzdaifah mina suhu mencapai 48 derajat celcius. Belum lagi keterbatasan lokasi di arafah, muzdalifah dan mina,” ucap dia.
Lantaran kondisi ini, pihaknya memberikan alternatif kepada para jemaah haji untuk mengambil melaksanakan murur (melintasi Muzdalifah tanpa singgah dan bermalam) dan tanazul (pengajuan kepulangan lebih cepat dari jadwal yang seharusnya).
”Alhamdulillah skema murur dan tanazul ini lumayan efektif membantu jemaah, meskipun membawa korban syuhada',” tutur dia.
Dirinya bersyukur skema ini berjalan dengan baik dan para jemaah haji asal Kabupaten Pati selamat, hanya satu yang meninggal dunia. Pihaknya pun berharap tidak ada lagi jemaah haji asal Kabupaten Pati yang wafat hingga pemulangan nanti.
”Khusus jemaah haji Pati, alhamdulillah sehat, ibadah lancar sesuai skema yang disiapkan. Hampir seluruhnya mengambil program nafar tsani dan sudah kembali ke hotel Makkah,” tandas dia.
