Ular Macan Semburkan Bisa Saat Hendak Mangsa Perkutut di Wonosari

- 24 Juni 2024, 00:04 WIB
Damkar Gunungkidul mengevakuasi ular macan dari rumah warga Wonosari, Gunungkidul, Jawa Tengah
Damkar Gunungkidul mengevakuasi ular macan dari rumah warga Wonosari, Gunungkidul, Jawa Tengah /Kolase foto Damkar Gunungkidul

Ular besar ini dapat menjadi agresif dan menggigit berulang kali saat menjaga wilayahnya ketika musim kawin. Namun, ular ini tidak berbisa. Persebaran ular ini di wilayah Sumatera, Jawa

Ular ini aktif pada siang hari. Ia bisa kita temukan di berbagai macam habitat, semisal di semak-semak, hutan hujan, rawa-rawa, hutan kering maupun lembab dan habitat lainnya.

Ular ini juga mampu beradaptasi dengan baik sehingga dapat hidup di daerah dekat perkotaan besar, dimana banyak tikus berada, seperti daerah pertanian, pedesaan dan perkebunan.

Jika terpojok, ular ini akan mengembangkan dirinya dan mencoba menggigit pengganggunya serta membuat suara mendesis.

Baca Juga: Rupanya Ini Tips Awet Muda Idol Kpop: Rahasia di Balik Kulit Glass Skin

Beberapa herpetolog percaya bahwa ini merupakan sifat tiruan dari ular kobra untuk membela dirinya, sebagai hasil ular ini sering disalahpahami sebagai ular kobra dan dibunuh.

Ular ini dapat dibedakan dari ular kobra dengan gampang, dimana Ular Bandotan Macan memiliki ukuran leher yang lebih kecil dibandingkan Ular Kobra, yang memiliki leher hampir sebesar badannya.

Saat tidak aktif, ular ini biasanya mengumpat di tempat tertutup seperti lubang tikus, di bawah batu, tumpukan kayu dan tempat gelap sempit lainnya.

Saat bertelur, dia bisa mengeluarkan telur sekitar 6 -18 butir telur.

Halaman:

Editor: Yenny Hardiyanti


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah