TERIMA KASIH ORDE BARU! Begini Sejarah Peringatan Hari Raya Nyepi di Indonesia dan Rangkaian Ritualnya

- 7 Maret 2024, 19:00 WIB
Upacara pecaruan Di Catus Pata Kabupaten Jembrana
Upacara pecaruan Di Catus Pata Kabupaten Jembrana /Tangkap layar Instagram.com/ @seputar.jembrana/Instagram.com/ @seputar.jembrana

PR JATENG – Peringatan hari raya Nyepi di Indonesia ditetapkan jatuh pada Senin, 11 Maret 2024 pukul 06.00 waktu setempat hingga Selasa, 12 Maret 2024 pukul 06.00 waktu setempat. Meskipun sudah sering dan lazim dirayakan, namun belum banyak yang tahu tentang sejarah Nyepi di Indonesia. Simak sejarah Nyepi di Indonesia di artikel ini.

Sejarah Hari Raya Nyepi di Indonesia

Hari Raya Nyepi tentunya tidak bisa lepas dari umat Hindu di Bali yang menggunakan penanggalan tahun Saka. Di banyak studi, awal tahun Saka juga diyakini berkaitan dengan sejarah raja Isaka di India.

Di Indonesia sendiri, penetapan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional baru dimulai pada masa Orde Baru, yakni sejak tahun 1983. Tepatnya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Indonesia Nomor 3 tahun 1983, tanggal 19 Januari 1983.

Dilansir Pikiran Rakyat Jawa Tengah dari Wikipedia Indonesia, Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX). Pada hari itu dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta atau air kehidupan. Berbagai ritual pemujaan suci dilakukan umat Hindu terhadap mereka.

Baca Juga: Nilai IRB Kota Magelang Terangkat hingga Predikat A Usai Raih 2 Penghargaan Ini, Apa Saja?

Kata Nyepi yang berasal dari sepi atau sunyi/senyap yang selain menandai tahun Baru Hindu dengan kalender Caka/Saka dan dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tahun Baru Saka tidak dirayakan seperti tahun baru lainnya dan khususnya di pulau Bali dirayakan dengan menyepi.

Seluruh aktivitas warga ditiadakan dalam satu hari termasuk bepergian, bekerja, hiburan, hingga alat komunikasi. Banyak pelayanan umum maupun transportasi juga diliburkan termasuk Bandar Udara Internasional namun pelayanan rumah sakit masih dibuka.

Hari Raya Nyepi juga diyakini sebagai momentum penyucian alam manusia atau Bhuana Alit dan Bhuana Agung yakni alam semesta. Sebelum Hari Raya Nyepi, ada tiga upacara utama yang dilakukan warga Hindu, khususnya di Bali yaitu Melasti, Tawur (Pecaruan), dan Pengrupukan. Apa itu?

Baca Juga: Dugaan Penipuan Umrah: Pemilik Biro Goldy Mixalmina Jadi Tersangka, Kerugian Capai Rp4,92 Miliar

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah