PR JATENG - Membawa Timnas Indonesia menag 0-3 atas Vietnam dan melaju ke round 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona AFC, tak membuat posisi Shin Tae Yong (STY) sebagai pelatih aman.
Di ketahui, bahwa kontrak sebagi pelatih Timnas Indonesia akan berakhir pada Juni 2024 bagi STY.
Hingga kini PSSI tak bergeming tentang klausul penawaran kontrak baru STY dalam menukangi sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Baca Juga: Galaknya Para 'Preman' Timnas Indonesia, Balas Skak Mat Komentar Vietnam: Paling Sadis Justin Hubner
Hingga akhirnya isu berhembus bahwa PSSI bakal ada jalan lain menyikapi kontrak STY sebagai pelatih Timnas Indonesia. Salah satunya kemungkinan tak memperpanjang atau pecat.
Padahal STY bersama Timnas Indonesia menorehkan banyak prestasi, bahkan memecahkan rekor baru bagi sejarah bagi Garuda dalam kancah persepakbolaan internasional.
STY pun sempat berkomentar tentang kontrak sebagai pelatih Timnas Indonesia yang masa baktiny hampir berakhir. Dan belum ada komunikasi kembali dari PSSI.
Baca Juga: Indonesia Susul Irak Lolos Round 3 Piala Dunia 2026, Ivar Jenner Kembali Ketemu Zidane Iqbal
"Untuk itu (perpanjangan kontrak) belum ada keputusan sama sekali," kata STY.
Menyikapi isu tersebut, penggalangan petisi muncul dari Komunitas Indonesia Pride yaitu sebuah Komunitas Fanbase Timnas di Instagram dan Twitter.
Mereka membuat petisi dengan tujuan agar Kontrak STY segera diperpanjang demi kebaikan Timnas Indonesia.
Baca Juga: Selangkah Lagi Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Ini 18 Negara Lawan Garuda di Round 3
Dalam keterangannya, adapun Petisi ini dibuat karna mayoritas pendukung Timnas Indonesia di media sosial mendukung perpanjangan kontrak STY sesegera mungkin.
Hal itu dikarenakan adanya rekam jejak terhadap kebiasaan PSSI untuk mengganti pelatih saat proses Timnas sedang sangat baik seperti era Luis Milla, keadaan itu yang sangat mencemaskan para suporter Timnas.
Selama ini, STY sudah 4 Tahun termasuk saat Covid 2 tahun, melatih Timnas Indonesia telah membawa Timnas Indonesia ke Perubahan yang luar biasa.
Baca Juga: Irak Bantai Filipina 5-0, Selamat! Indonesia Lolos Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bukan hanya secara permainan tapi juga pencapaian prestasi, STY berhasil meloloskan Indonesia ke Piala Asia setelah 17 tahun dan untuk pertama kalinya Timnas Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia.
STY juga untuk pertama kali nya meloloskan Indonesia ke Piala Asia U23, selain itu STY juga membawa perubahan signifikan ke ranking Indonesia dari peringkat 176 ke 142 FIFA.
Maka petisi menyebut, seharusnya tidak ada lagi alasan PSSI menunda atau mengulur ngulur waktu untuk perpanjangan kontrak STY.
Baca Juga: Gaya Eropa STY Diprediksi Melempem di Piala Asia U-23 Karena Bukan Kalender FIFA
Pasalnya, dikhawatirkan akan ada Negara Negara lain yang akan melakukan penawaran terhadap STY selama nasib nya digantung PSSI.
PSSI juga ada baiknya tidak mempersoalkan perihal perjanjian target antara Ketum PSSI dan STY untuk lolos ke 8 besar Piala Asia U23 tidak bisa dijadikan acuan nasib STY.
Sebab event ini tidak masuk dalam agenda FIFA, tidak ada jaminan Klub akan melepas pemain Abroad karna tidak ada keharusan.
Berikut deretan prestasi STY selama 4 tahun bersama Timnas Indonesia.
1. Meloloskan 3 kelompok umur Timnas ke Piala Asia
2. Indonesia menang atas Kuwait setelah 30 tahunn
3. Menang di tanah Arab setelah 30 tahun
4. Bawa Timnas Senior ke Piala Asia setelah absen kurang lebih 29 tahun
5. Sejarah 16 besar untuk pertama kali
6. Seejarah bawa U23 lolos Piala Asia untuk pertama kali
7. Bawa Timnas Senior menang untuk pertama kali di kandang dalam fase grup WCQ setelah 19 tahun tidak menang
8. Menang di kandang Vietnam setelah 29 tahun
9. Membawa ranking FIFA dari 175 ke 134
10. Selangkah lagi lolos round 3 berikutnya di WCQ
11. Selangkah lagi lolos ke Piala Asia 2027
PSSI diharapkan juga bisa mengambil hikmah pada apa yang terjadi pada Timnas Vietnam yang mengganti pelatih dari Park Hang Seo ke Philippe Troussier di tengah jalan.
Dan itu harus dibayar mahal Vietnam dengan sistem permainan yang sudah tertata baik harus hancur lebur.
Pertanyaan akan muncul, akankah proses Timnas Indonesia selama 4 tahun yang sudah baik ini akan dipertaruhkan hanya demi Turnamen yang bukan agenda FIFA?.***