Network
PR JATENG - Timnas Indonesia U-23 wajib berhati-hati saat melawan Uzbekistan di laga semifinal. Setidaknya tiga pemain yang saat ini memperkuat klub-klub besar Eropa.
Ketiga pemain Uzbekistan yang harus diwaspadai Indonesia itu bermain untuk CSKA Moscow dan Rubin Kazan di Liga Rusia serta satu pemain di RC Lens Liga Perancis.
Bek-bek Indonesia harus bekerja keras karena ketiga andalan Uzbekistan itu merupakan pemain inti di klub masing-masing.
Pemain pertama yang harus diperhatikan bek-bek Indonesia adalah Abbosbek Fayzullaev yang merupakan gelandang serang CSKA Moscow.
Tubuhnya tak terlalu tinggi 170 cm namun pergerakanya begitu lincah dan dinamis di lini tengah. Permainan apiknya ditandai dengan mahalnya harga pasaran di bursa transfer mencapai Rp 86,91 miliar.
Sebagai perbandingan, saat ini harga pemain termahal milik Indonesia U-23 adalah Rizky Ridho Rp 6,95 miliar atau Nathan Tjoe A On Rp 6,08 miliar.
Baca Juga: Vietnam U-23 Gagal Susul Indonesia Usai Dipecundangi Irak 0-1, Singa Mesopotamia Bertemu Jepang
Kedatangan Abbosbek Fayzullaev ke CSKA Moscow pun bukannya gratisan atau cuma-cuma dari klub lamanya Pakhtakor melainkan ditebus dengan Rp 13,04 miliar.
Di CSKA Moscow, Abbosbek Fayzullaev sudah bermain 26 kali musim ini. Yakni 18 kali di liga dan 8 kali di Piala Rusia. Ia mencetak 4 gol dan 11 assist.
Pemain kedua yang harus diwaspadai Indonesia U-23 adalah Umarali Rakhmonaliev yang kini memperkuat klub Rubin Kazan di Liga Rusia.
Berposisi sebagai gelandang bertahan, ia telah bermain sebanyak 15 kali. Berpostur 170 cm dan memiliki harga pasaran Rp 10,43 miliar.
Meski bermain di belakang namun sesekali ia mengejutkan dengan mencetak gol sebagaimana yang ia lakukan ke gawang Saudi Arabia.
Ketiga adalah bek jangkung Abdukodir Khusanov yang memiliki tinggi 186 cm. ia adalah pemain RC Lens Liga Perancis. Harganya pun tak main-main Rp 34,76 miliar. Jauh di atas rata-rata pemain Indonesia.
Sejauh ini bek Uzbekistan tersebut sudah bermain sebanyak 13 kali untuk RC Lens dengan total 789 menit.
Tak hanya melihat ketiganya, Indonesia juga harus mempelajari permainan Uzbekistan saat mengalahkan Saudi Arabia.
Statistik memperlihatkan cara Uzbekistan menutup ruang gerak para striker lawan. Bahkan Saudi Arabia hanya sekali berhasil melakukan tendangan mengarah ke gawang dari 10 kali percobaan.
Baca Juga: Bye Bye Qatar U-23, Jalan Vietnam Lebih Mulus dari Indonesia Usai Lewati Irak Lanjut Bertemu Jepang
Sementara Uzbekistan melakukan sebanyak 9 kali dan 4 diantaranya mengarah ke gawang. Uzbekistan bermain secara efektif meski kalah dalam penguasaan bola.
Indonesia harus benar-benar bermain disiplin saat berhadapan dengan Uzbekistan di semifinal. Selain itu harus memanfaatkan setiap peluang yang dimiliki.
Apalagi secara pengalaman para pemainnya, Indonesia bisa jadi dibawah Uzbekistan. Banyak pemain mudanya yang sudah menjadi pemain inti klub-klub besar.
Meski demikian Indonesia tetap memiliki peluang untuk mengalahkan Uzbekistan walaupun nantinya menurunkan para pemain Liga Eropa di CSKA Moscow atau Rubin Kazan.***
