Mengenal Thalasemia Penyakit Genetik Diturunkan dari Orang Tua ke Anak, Begini Penjelasan Pencegahannya

- 8 Mei 2024, 21:31 WIB
Mengenal Thalasemia Penyakit Genetik Diturunkan dari Orang Tua ke Anak, Begini Penjelasan Pencegahannya
Mengenal Thalasemia Penyakit Genetik Diturunkan dari Orang Tua ke Anak, Begini Penjelasan Pencegahannya /Verdy/Kemenkes RI

PR JATENG - Setiap tanggal 8 Mei tiap tahunnya diperingati Hari Thalasemia Sedunia. Pada tahun ini, Hari Thalasemia Sedunia bertemalam Empowering Lives, Embracing Progress: Equitable and Accessible Thalassaemia Treatment for All. Sementara, sedangkan secara tingkat nasional bertemakan Memberdayakan Hidup, Mendorong Kemajuan, Pengobatan Thalasemia yang Adil dan Aksesibel untuk Semuanya.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti ,Thalasemia merupakan satu penyakit kelainan darah yang bersifat genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anak-anak dan keturunannya,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti dalam media briefing daring, Selasa, 7 Mei 2024 seperti dikutip dari laman Puskesmas Kemranjen II Kabupaten Banyumas

Thalasemia disebabkan berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia sehingga sel darah merah mudah pecah dan umur sel darah merah menjadi sangat pendek.

Baca Juga: Dibuang Sayang, Biji-biji Buah Ini Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh dan Melimpah di Sekitar Kita

“Berdasarkan data global, tujuh sampai delapan persen populasi dunia merupakan pembawa sifat talasemia. Setiap tahunnya, sekitar 300 ribu sampai 500 ribu bayi dilahirkan dengan thalasemia mayor, 80 persen dari kondisi ini terjadi di negara berkembang, negara berpenghasilan rendah dan menengah termasuk Indonesia.” imbuh eva.


Thalasemia di Indonesia

Indonesia terletak di sepanjang sabuk thalasemia di mana tiga sampai 10 persen populasi Indonesia merupakan pembawa sifat talasemia beta. Dan 2,6 sampai 11 persen merupakan pembawa sifat thalassemia alpha.

“Diestimasikan sekitar 2.500 bayi terlahir dengan thalasemia beta mayor di Indonesia,” ujar Eva.

Sejauh ini, sambung Eva, perawatan thalasemia di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Perawatan suportif untuk thalasemia seperti transfusi darah dan terapi kelasi besi sudah tersedia.

“Namun, sistem di beberapa kota yang kurang baik meningkatkan risiko infeksi yang ditularkan melalui transfusi dan reaksi transfusi. Selain itu, ketidakpatuhan pasien pada terapi kelasi besi juga masih jadi masalah di Indonesia.” lanjut Eva dikutip dari laman Puskesmas Kemranjen II Kabupaten Banyumas.

Halaman:

Editor: Verdy

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah