Inovasi itu berbasis teknologi Virtual Reality (VR) dan dirancang sebagai sarana pembelajaran terbaru bagi para pengunjung museum.
Tim Computer Science in Art and Culture (CSAC) Udinus sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait proyek ini.
Virtual Museum nantinya akan menampilkan berbagai benda bersejarah dari Museum Ranggawarsita yang berlokasi di Jawa Tengah.
Rencananya, lebih dari 60 ribu koleksi benda bersejarah akan di digitalisasi oleh Udinus. Pada tahun pertama, dimulai dengan digitalisasi 700 benda sejarah dan saat ini prosesnya telah mencapai sekitar 10 persen.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) sekaligus peneliti CSAC dalam proyek digitalisasi dan pengembangan Virtual Museum, Dr. Ahmad Zainul Fanani, S.Si, M.Kom, menjelaskan bahwa inovasi Virtual Museum dari Udinus ini memiliki akurasi lebih dari 90 persen.
Baca Juga: Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) sukses meraih gold medals dalam ajang WSEEC 2024
“Proses digitalisasi tersebut menggunakan berbagai teknik pengambilan gambar, seperti Image Processing, 3D Construction, Photogrammetry, hingga VR. Berbagai teknik ini diharapkan dapat menghasilkan objek gambar yang berkualitas tinggi dan presisi tinggi,” terangnya.
"Tidak hanya digitaliasi saja, tapi benda-benda sejarah yang saat ini mengalami kerusakan di beberapa bagian dapat ditampilkan kembali secara utuh dalam bentuk 3D. Yakni melalui teknik 3D Construction dan Photogrammetry," imbuhnya.
Perancangan Virtual Museum sejauh ini ditangani langsung oleh tim CSAC Udinus. Bekerja sama dengan Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi (BPTIK) Jawa Tengah.