PR JATENG - "Mah, sia sia belajar ku selama ini dua belas semester dapat peringkat 1", begitulah curahan hati seorang siswa SD yang tak bisa masuk sekolah pilihannya pada PPDB SMP Kota Semarang tahun 2024 kepada orang tuanya.
Hati orang tua mana yang tak sedih saat sang anak mengeluhkan semua perjuangan belajarnya sia-sia selama 12 semester di bangku SD meski mendapat peringkat pertama.
D (40), seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Candisari Kota Semarang harus membersarkan hati sang anak sebab tak bisa mendaftar di sekolah yang masuk zonasi PPDB SMP tahun 2024.
Ia mengaku harus pontang-panting memperjuangkan keinginan anaknya yang mendaftar lewat jalur zonasi dan prestasi pada PPDB SMP tahun ini.
Orang tua siswa mengeluhkan terutama pada penerimaan PPDB SMP jalur prestasi siswa. Bahwa kuota yang diberikan kepada anak-anak yang berprestasi sangat minim. Untuk bisa melanjutkan pada sekolah yang menjadi pilihan mereka.
Sistem penerimaaan siswa baru pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 Kota Semarang ini tak hanya dikeluhkan dia saja, juga para orang tua calon siswa lainnya.
Baca Juga: Antusiasme PPDB SD Negeri Semarang Melonjak Tinggi, Kapasitas Terlampaui
Ia menilai PPDB SMP di Kota Semarang belum memfasilitas penuh para siswa SD yang lulus dengan prestasi akademik. Kuota siswa yang diterima sangat sedikit hanya 15 persen dari daya tampung sekolah.