Proteksi Data dari Serangan Siber, HSP Bekali Tenaga IT Workshop Cyber Security Awareness dan Ethical Hacking

- 31 Mei 2024, 19:16 WIB
Proteksi Data dari Serangan Siber, HSP Bekali Tenaga IT Workshop Cyber Security Awareness dan Ethical Hacker.
Proteksi Data dari Serangan Siber, HSP Bekali Tenaga IT Workshop Cyber Security Awareness dan Ethical Hacker. /Ambar Adi Winarso/ PR Jateng

PR JATENG - Serangan siber dan hacker yang mencuri data kerap tak disadari oleh para tenaga IT dalam suatu perusahaan. Pencurian baru disadari setelah diketahui ternyata sistem keamanan telah dibobol.

Banyak kasus seperti phising dengan pencurian data pribadi, data nasabah perbankan hingga serangan firewall jaringan data perusahaan masih sering terjadi. Hal ini sebenarnya bisa dicegah oleh para tenaga IT.

HSP atau ION Network sebagai perusahaan internet provider membekali para tenaga IT dengan menggelar workshop Cyber Security Awareness and Ethical Hacking, Kamis 30 Mei 2024, di Semarang.

Baca Juga: Inovasi Baru YouTube Music: Temukan Lagu Hanya dengan Bersenandung!

Vice President (VP) Regional 2 HSP Jateng DIY, Irianita Rahardianti, menyampaikan digelarnya workshop untuk membekali para tenaga ahli IT dalam melindungi data perusahaannya secara doble proteksi.

"Pelatihan cyber security biar tim IT punya ilmu, punya tambahan pengawasan, pengalaman sekuriti siber. Bagaimana caranya ada duoble proteksi di dalam suatu perusahaan bukan hanya dari perangkat saja," katanya.

Anita sapaannya, menyampaikan dalam workshop diberikan teori oleh narasumber praktsi IT. Mulai dari pengenalan dasar serangan siber dan hacker hingga demo praktik bagaimana mengetahui sistem keamanan data sedang diretas.

Baca Juga: Harga Lebih Murah, Elon Musk Berpotensi Predatory Pricing Pasar Internet Lewat Starlink? FGD KPPU RI

Para peserta adalah tenaga atau karyawan bidang IT yang berprofesi dalam lembaga seperti perusahaan, pemerintahan, perhotelan hingga para mahasiswa Teknologi Informasi.

"Bagaimana cara kita sebagai seorang IT bisa berfungsi dalam suatu perusahaan agar data perusahaanya aman enggak diserang beberapa virus, spam," katanya.

Sementara itu, praktisi IT Rofiq Fauzi yang jadi narasumber menyampaikan bahwa kebanyakan para tenaga IT suatu perusahaan kurang aware terhadap masalah tentang keamanan jaringan, keamanan siber dan keamanan berinternet.

Baca Juga: Modal Lebih Terjangkau, Anak Muda Gandrungi Kripto Sebagai Investasi Masa Depan

Akibatnya, baru menyadari jika telah kehilangan data akibat pencurian. Padahal data adalah suatu aset penting untuk dilindungi dari pihak luar yang tak boleh diketahui bebas.

"Dimana data itu menjadi penting, di internet itu data adalah uang, jadi kalau kehilangan data itu kehilangan aset," kata dosen Politeknik Negeri Semarang itu.

Kepada para peserta workshop, Rofiq juga mengingatkan bahwa kehilangan data atau terjadi kejahatan siber sama halnya telah merusak reputasi suatu perusahaan.

Baca Juga: RFB Goes to Campus: Literasi Investasi Gen Z Pahami Cara Kerja Uang Pasar Berjangka

"Bayangkan hilang hanya dalam beberapa menit saja, misal bank kehilangan data pelanggan karena hacking, itu reputasi hancur karena tidak dipercaya lagi," katanya.

Rofiq juga memberikan demo Ethical Hacking, peserta belajar teknik- teknik yang biasa digunakan hacker dalam mengambil data, dan take over sistem dan sebagainya.

"Kita simulasikan jadi mereka tahu cara kerja hacker dan jadi tahu bagaimana cara meng-take over mengatasi dan mengantisipasinya," katanya.***

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah