Network
PR Jateng - Perusahaan Jepang yang mempekerjakan para magang teknis asing mungkin akan diwajibkan untuk membantu membiayai pelatihan di beberapa agen perekrutan di negara asal mereka.
Dilansir dari asia.nikkei, parlemen Jepang sedang dalam tahap akhir pembahasan atas sebuah rancangan undang-undang untuk merevisi hukum terkait program magang teknis asing tersebut.
Intinya dalam RUU itu menyebutkan sebuah perusahaan Jepang ingin mempekerjakan seorang magang dari negara lain di bawah program ini harus menyediakan pelatihan bahasa Jepang oleh agen pengirim.
Baca Juga: Keajaiban Visual Ada di Netflix: Film Godzilla Minus One Menaklukkan Indonesia!
Masalahnya banyak agen pengirim menggunakan broker untuk mengumpulkan calon-calon pekerja untuk penawaran pekerjaan dari Jepang.
Agen-agen tersebut sering kali menagih para magang sejumlah uang yang besar saat mereka pergi ke Jepang, termasuk untuk menutupi biaya broker.
Sebuah survei tahun 2022 oleh Badan Layanan Imigrasi Jepang menemukan bahwa 85 persen dari para magang membayar rata-rata 521 ribu yen atau sekitar Rp 50-60 an juta.
Baca Juga: Resmi Dijual Musim Depan, Manchester United Memutuskan Hubungan Dengan Jadon Sancho
Para magang tidak punya pilihan selain mengambil utang besar, yang membuat mereka sangat rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia.
