Jalan Karangbolong di Desa Lemahduwur Rusak Parah Sepanjang 1,2 Kilometer, Pemkab Kebumen Minta Maaf

27 Mei 2024, 17:29 WIB
Jalanan berdebu pada ruass Jalan Selokerto - Buayan - Jladri, Kebumen yang mengalami rusak parah. /PR Jateng/Pemkab Kebumen

PR JATENG - Jalan Karangbolong pada ruas Jalan Selokerto - Buayan - Jladri, Kebumen, Jawa Tengah, mengalami kerusakan cukup parah.

Video kerusakan jalan di wilayah Kecamatan Buayan atau jalur Buayan-Jladri sempat ramai di media sosial.

Pemkab Kebumen sendiri mengakui bahwa ruas jalan tersebut saat ini mengalami kerusakan di beberapa titik.

Baca Juga: Warung kuliner khas Pati, Soto Kemiri laris manis saat momen libur panjang

Pemkab Kebumen menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan para pengguna jalan saat melintasi Buayan-Jladri.

Pemkab tetap berupaya agar jalan tersebut bisa segera diperbaiki, di tengah keterbatasan anggaran.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kebumen Joni Hernawan mengatakan, titik kerusakan paling parah di Desa Lemahduwur, Kecamatan Kuwarasan sepanjang 1,2 kilometer.

Hal ini karena kondisi pondasi yang kurang stabil dan terjadi genangan jika ada hujan karena drainase jalan belum ada. Apalagi pada bagian yang rusak parah belum ada penanganan permanen.

Baca Juga: STY Rombak 2 Kiper Langganan, Cyrus Margono Bisa Masuk Daftar Bongkar Pasang Saat Indonesia Lawan Tanzania

"Selebihnya kondisi jalan yang lain masih tergolong berfungsi baik dan ada beberapa lubang yang terus kita tangani dengan pemeliharaan rutin," katanya, Senin, 27 Mei 2024.

"Jadi untuk lokasi terparah di desa Lemahduwur belum tertangani permanen namun kita lakukan pengurugan agar dapat dilalui," ujarnya.

Menurutnya untuk penanganan permanen dan menyeluruh akan dilakukan melalui usulan Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2024 senilai Rp31 miliar. Usulan tersebut masih berproses di Pemerintah Pusat.

"Untuk perkembangan usulan IJD masih dalam proses pembahasan di Pemerintah Pusat," tambahnya.

Untuk di titik selain itu, terus dilakukan pemeliharaan rutin dengan patching aspal dan ada juga yang urugan.

Baca Juga: Innalillahi! Sempat Dinyatakan Hilang Terbawa Ombak, Warga Purworejo Ditemukan Meninggal di Pantai Kebumen

"Namun di lapangan karena beban lalulintas yang cukup berat kita harus terus ekstra untuk menanganinya," kata Joni.

Upaya lain, Dinas PUPR, kata Joni telah menyiapkan usulan perbaikan jalan melalui APBD Perubahan 2024 pada titik yang paling krusial di sekitar desa Lemahduwur.

Selanjutnya untuk penanganan total, pihaknya terus berupaya untuk berkoordinasi melalui sumberdana Pemerintah Pusat melalui IJD maupun Pemerintah Propinsi melalui Bantuan Keuangan.

"Kami juga memahami cara-cara yang dilakukan masyarakat dalam menyikapi jalan rusak, yakni dengan memasang tanda di tengah jalan," ucapnya.

Baca Juga: Begini Kondisi Kaki Kobbie Mainoo Saat Memenangkan Piala FA 2023 2024, Pekerja Keras Saat MasihDi Usia Muda!

"Tanda itu juga dimaksudkan agar pengguna jalan tidak ngebut di jalan, sehingga menimbulkan debu berterbangan," imbuhnya.

Kerusakan jalan tersebut diduga dipicu oleh beban lalu lintas yang cukup besar akibat belum terbangunnya JJLS secara utuh.

Sebab saat ini baru sampai Desa Jladri, Buayan, sehingga lalu lintas dari luar daerah melintasi jalur tersebut.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Tags

Terkini

Terpopuler