PR JATENG - Dewan Pakar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) angkat bicara terkait viral adanya nisan bongpay yang jadi penutup selokan di Kota Semarang.
Viral di media sosial adanya nisan bongpay merupakan penanda makam yang disinyalir berusia hampir ratusan tahun. Ada total 17 nisan bongpay yang dijadikan penutup selokan.
Dewan Pakar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Dewi Susilo Budiharjo mengatakan sebenarnya tidak berharap masalah tersebut viral karena ia yakin warga tidak salah karena tidak tahun benda apa yang mereka pakai untuk penutup selokan.
"Sebenarnya harapannya tidak viral. Saya yakin warga tidak salah," kata Dewi, di Semarang, Minggu 17 Maret 2024.
Ia menjelaskan video yang beredar di kanal media sosial sebenarnya video dua tahun lalu ketika ada peneliti yang membahas soal peranakan Tionghoa di Semarang. Maka Dewi heran kenapa viral sekarang.
"Ada orang yang meneliti peninggalan peranakan Tionghoa. Dia temukan Bongpay. Sudah dishare di Youtube dua tahun lalu. Kenapa viral hari ini? Harapannya keviralan itu harus dihentikan," jelas Dewi.
Baca Juga: Persis Solo Sukses Kalahkan PSIS Semarang 2-0, Agius: Kami Tak Punya Striker Murni
Menurutnya perlu ada edukasi lagi ke warga karena bisa saja Bongpay itu jadi sejarah masuknya warga Tionghoa ke Semarang. Karena dari informasi, Bong Pay tersebut dari abad 16-17.