Apa Sih Teknologi Modifikasi Cuaca TMC? Merekayasa Cuaca Ekstrim di Jawa Tengah

- 18 Maret 2024, 09:20 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah unit Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah unit Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) /Pikiran Rakyat.com/
 
PR JATENG - Bencana banjir dan longsor di wilayah Jawa Tengah semakin meluas, dikarenakan cuaca ekstrim yang dialami beberapa hari di bulan Maret 2024. Pemerintah mengambil langkah untuk mengendalikan cuaca dengan cara Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk meredakan cuaca ekstrim tersebut.
 
Lalu apakah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang sedang dilakukan pemerintah untuk merekayasa cuaca ekstrim tersebut? Silahkan simak penjelasanyabdalam artikel ini.
 
Ya terjadinya cuaca ekstrim yang mengakibatkan guyuran hujan berhari-hari tersebut membuat beberapa Kabupaten Kota di Jawa Tengah mengalami banjir, diantaranya Semarang, Demak, Purwodadi, Grobogan, hingga Pekalongan.
 
 
Dengan melihat kondisi cuaca ekstrim masih panjang beberapa hari ke depan menurut BMKG, maka Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan. Rekayasa pengalihan hujan diharapkan akan diarahkan ke pesisir laut sebelum masuk ke daratan, dengan melihat awan-awan hujan yang akan masuk ke daratan.
 
Nah lalu seperti apa sih Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) itu?
 
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yaitu merujuk pada serangkaian teknik dan metode yang digunakan untuk mengubah atau mengendalikan cuaca. 
 
 
Tujuan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bisa bermacam-macam, mulai dari mengurangi dampak bencana alam hingga meningkatkan hasil pertanian.
 
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC):
 
1. Penyemaian Awan (Cloud Seeding):
 
   - Metode yang paling umum digunakan dalam TMC.
   - Melibatkan penyemprotan bahan kimia seperti natrium klorida, karbon dioksida, atau iodida perak ke dalam awan untuk merangsang pembentukan hujan atau salju.
   - Tujuannya dapat beragam, termasuk mengatasi kekeringan atau mengurangi intensitas badai.
 
 
2. Pemanasan Ionosfer:
 
   - Melibatkan penggunaan antena atau sistem lain untuk memanaskan lapisan ionosfer di atmosfer atas.
   - Tujuannya dapat mengubah pola cuaca lokal atau regional dengan mempengaruhi aliran udara dan distribusi energi termal.
 
3. Hujan Buatan (Artificial Rain):
 
   - Merupakan bentuk modifikasi cuaca yang melibatkan teknik-teknik seperti penyemaian awan atau penggunaan generator hujan.
   - Dapat digunakan untuk memperpanjang musim tanam atau mengatasi kekeringan.
 
4. Pengendalian Badai (Storm Modification):
 
   - Melibatkan upaya untuk mengendalikan atau mengurangi kekuatan badai tropis atau badai salju.
   - Metode yang digunakan dapat mencakup penyebaran bahan kimia atau pembuatan jaringan energi untuk mengganggu dinamika badai.
 
5. Teknologi Microwave:
 
   - Menggunakan microwave untuk memanipulasi kandungan air di atmosfer, seperti mengurangi atau meningkatkan kelembaban udara.
   - Dapat digunakan untuk mengendalikan pola hujan atau mengurangi intensitas badai.
 
 
6. Penggunaan Laser:
 
   - Beberapa penelitian mengusulkan penggunaan laser untuk mempengaruhi awan dan membentuk kondensasi yang dapat menghasilkan hujan.
   - Teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan penelitian.
 
Namun penerapan TMC sering kali memicu perdebatan etis dan lingkungan. Banyak yang melihat potensi manfaatnya dalam mengurangi bencana alam atau meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga ada keprihatinan tentang dampak negatifnya terhadap lingkungan dan keseimbangan alam. 
 
Oleh karena itu, penggunaan TMC sering diatur oleh regulasi dan protokol yang ketat untuk meminimalkan risiko dan dampak yang tidak diinginkan.

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x