PR JATENG - Masyarakat pesisir selatan Kebumen, Jawa Tengah, di wilayah Urut Sewu memiliki tradisi syawalan yang telah berlangsung turun temurun.
Tradisi syawalan tersebut berupa lomba pacuan kuda di Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Tradisi pacuan kuda yang diselenggarakan rutin setiap libur Lebaran di Ambal, Kebumen ini kian diminati.
Baca Juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Judul Nemu - Gilga Sahid Viral Media Sosial, Mudah Dimainkan
Setiap tahunnya, tradisi pacuan kuda yang sudah berlangsung sejak tahun 1956 inipun tidak pernah sepi penonton.
Namun, pada tahun 2020 dan 2021, Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kebumen memutuskan tidak menyelenggerakan event nasional tersebut. Hal ini lantaran adanya Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
Sejak 2022 lomba pacuan kuda kembali digelar hingga Lebaran 2024. Bahkan, pada lebaran tahun pesertanya mencapai 200 kuda dari berbagai daerah di tanah air.
Lomba yang digelar selama empat hari setelah lebaran Idul Fitri, 13-16 April 2024, melombakan pacuan dengan sejumlah kelas.
Baca Juga: Proliga 2024, Ini Biodata Aulia Suci Nurfadila Pemain Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia
Di antaranya Kelas A Sprint, Kelas Terbuka 2000, Kelas B, Kelas C Panjang dan Kelas C Sprint.
Selain itu juga Kelas D Utama, Kelas D Madya, Kelas E, Kelas F, Kelas G, Kelas H, Kelas I dan Kelas J.
Kemudian, Kelas Lokal A dan B, Kelas Lokal Tradisional A dan B, Kelas Calon Derbi (kuda muda), Kelas Pemula Perdana Kecil dan Besar.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lomba pacuan kuda 2024 memperebutkan Piala Menpora, sehingga tradisi syawalan tersebut sudah masuk dalam event nasional.
Baca Juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Nemen - Denny Caknan feat Gilga Sahid Mudah Dimainkan
Bahkan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, datang langsung untuk lomba yang dipusatkan di Lapangan Tegalrejo, Desa Ambalresmi.
Dito mengapresiasi lomba pacuan kuda di Kebumen tersebut. Ia merasa setiap tahun harus hadir mengikuti perlombaan ini.
Sebab menurutnya lomba itu bukan saja menampilkan seni olahraga berkuda, tapi juga berbalut wisata budaya yang unik dan meriah.
"Jadi ini kedua kalinya saya datang ke acara pacuan kuda ini. Tahun lalu begitu saya diangkat jadi menteri langsung datang ke sini. Memang sudah menjadi keharusan saya untuk datang ke sini setiap tahunnya," kata Menpora.
Dengan merebutkan Piala Menpora, acara ini kata Dito sudah bisa disebut sebagai event nasional.
Ia berharap lomba pacuan kuda di Kebumen ini menjadi pioner untuk bisa dilaksanakan di tempat-tempat lain.
Terlebih dirinya mengetahui lomba pacuan kuda di Ambal Kebumen sudah melegenda.
"Kami mendorong acara ini bisa diselenggarakan di berbagai daerah, dan pionernya Kebumen," ucapnya.
Untuk mendukung kegiatan ini, pihaknya memberikan piala dan uang pembinaan.
Dito meminta Bupati untuk segera mengajukan proposal pembangunan area pacuan kuda di Kebumen agar lebih modern. Sebab, ia melihat saat ini masih cukup sederhana.
"Untuk pembangunan arena sebenarnya tahun lalu sudah menyampaikan. Saya harap Bapak Bupati bisa mengeksekusi mengajukan proposal ke Kementerian agar bisa dibangun," paparnya.
"Saya kira peluangnya besar, sehingga di Kebumen nantinya bisa memiliki arena pacuan kuda yang repesentatif," sambung dia
Politi muda Golkar ini memberikan pialanya kepada Duta Soraya kuda asal Kebumen milik Okky Irvina Safitri dengan Joki Marcel Singal, untuk katagori juara 1 kelas 2000 M.
Selain piala, pemenang lomba pacuan kuda Ambal, Kebumen juga mendapat uang pembinaan sebesar Rp11 juta.***