Blue Print Drainase dan Tata Kota Segera Direncanakan Pemkot Semarang

- 20 April 2024, 17:22 WIB
Pemkot Semarang bakal genjot blue print Drainase dan Tata Kota
Pemkot Semarang bakal genjot blue print Drainase dan Tata Kota /
 
PR JATENG - Pemerintah Kota Semarang tengah merencanakan penyusunan blue print yang komprehensif terkait infrastruktur drainase dan tata kota di wilayahnya.
 
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pengurangan risiko banjir dan longsor, terutama di sekitar pemukiman penduduk.
 
Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, menegaskan bahwa blue print ini akan memungkinkan identifikasi yang lebih baik terhadap saluran air dan drainase di pemukiman serta jalan-jalan kota, dengan harapan dapat menghindari terjadinya banjir dan genangan air.
 
 
Mbak Ita, yang akrab disapa oleh banyak orang, mengambil contoh daerah Bukit Sari dekat Nasmoco Gombel yang sering tergenang air. 
 
Dahulu, daerah ini memiliki embung dan sistem drainase, namun sekarang telah tertutup dan digantikan dengan sistem penampungan air bawah tanah.
 
Permasalahan lainnya terjadi di dekat Rumah Sakit Permata Puri Ngaliyan, dimana drainase pernah mengalami kerusakan. 
 
 
Dinas Pekerjaan Umum tidak mengetahui adanya saluran air di bawah jalan raya, menunjukkan kekurangan koordinasi dalam pengelolaan infrastruktur.
 
"Ini yang kerap jadi masalah, drainasenya tidak tahu ada atau tidak. Bahkan ada yang tertutup saat pembangunan, nah ini yang menjadi PR, sehingga perlu dibuat blue print secara keseluruhan," katanya
 
Selain itu, terdapat fokus pada pelayanan publik seperti peningkatan akses sekolah terutama SMP di daerah terpencil. 
 
 
Penanganan masalah banjir, tata kota, dan manajemen limbah juga menjadi bagian dari strategi pembangunan yang terintegrasi.
 
"Kasusnya seperti longsor di beberapa perumahan kemarin, ternyata dinas lain nggak tahu. Baru tahu saat terjadi longsor, nah setelah dicek belum diserahkan fasum dan fasosnya," bebernya.
 
"Syukur-syukur dari SMP ini bisa terintegrasi sampai SMA. Lalu juga ada penanganan limbah dan air minum yang melalui smart water management dan water smart city dengan tujuan kelayakan kita sebagai hunian bisa lebih tinggi," pungkasnya. 
 
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Semarang, Budi Prakosa, menjelaskan bahwa blue print ini terkait dengan visi pembangunan jangka panjang.
 
 
Dokumen kebijakan disiapkan untuk semua sektor, dari kesehatan hingga infrastruktur, dengan fokus saat ini pada sumber daya air.
 
"Otomatis kami harus menyiapkan dokumen-dokumen kebijakan semua sektor. Baik di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur termasuk transportasi dan sumber daya air ini sedang kami siapkan," ujar Budi. 
 
Perubahan dinamika wilayah dan risiko bencana menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan dokumen tersebut, mengingat pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x