PR Jateng - Tradisi hajatan baik pernikahan, sunatan hingga hajatan lainnya di bulan-bulan tertentu, membawa berkah bagi perajin kripik sale pisang Sarman di Desa Randegan, Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Pada musim hajatan seperti Syawalan lalu, dijumpai makanan tradisional seperti kripik sale pisang, kembang goyang, sistik original, sistik ubi ungu, kripik singkong hingga dan dodol yang selalu tersedia.
Tentu cara membuatnya dengan bahan baku pisang, ubi, dan singkong dikupas kemudian di iris tipis.
Kemudian digoreng dengan minyak panas hingga matang dan renyah.
Dan proses akhir adalah paking menggunakan plastik besar ukuran isi satu kilogram yang di tata di atas rak dan siap diambil oleh pemesan.
"Alhamdulillah Syawalan memang musim hajatan perbanyak stok dan banyak yang order untuk sumbang hajatan. Bahkan banyak untuk oleh-oleh serta di beli camilan saat hajatan,"kata Sarman.
Baca Juga: 43 Sekolah, 3 Desa dan 2 Pasar di Purbalingga Jadi Lokus Program Keamanan Pangan, Ini Alasannya
"Untuk pembuatan bahan baku sale pisang dalam sehari satu ton jika jadi sale pisang antara 2,5 kuintal. Sale pisang dikemas dari satu kilo sampai 5 kilogram. Harga mulai dari Rp. 30.000-Rp.150.000,"ungkap Sarman.