Network
PR JATENG - Seorang advokat yang berbasis di Kota Semarang, Dio Hermansyah Bakri, mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Wakil Walikota Semarang di Kantor PDI Perjuangan Kota Semarang pada Rabu, 8 Mei 2024.
Dio menjadi salah satu pemain dalam bursa pencalonan Pilwakot Semarang 2024 melalui DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.
Dio menjelaskan bahwa ada sejarah tertentu yang membuatnya memilih PDI Perjuangan sebagai wadah partai untuk mengajukan diri dalam proses pemilihan kepemimpinan.
Baca Juga: Pengunduran Diri Dari Jakarta Pertamina Enduro Diumumkan, Gia: Keputusan Yang Sulit Diambil
Ia juga menceritakan pengalamannya sebagai wartawan Inti Jaya pada tahun 1998.
"Saya memutuskan untuk mendaftar di DPC PDIP karena ada keterkaitan sejarah. Pada masa lalu, saya pernah menjadi wartawan di Inti Jaya pada tahun 1998. Kami selalu memberitakan tentang peristiwa di seputar PDI. Saya merasa terpanggil untuk ikut serta dalam bursa calon wali kota," ungkapnya.
Dio tidak memiliki rencana untuk mendaftar ke partai lain karena ia merupakan kader PDIP.
Namun, ia mengakui bahwa sempat vakum cukup lama karena fokusnya sebagai dewan pengawas di PDAM.
Dengan niatnya mencalonkan diri, Dio berharap dapat memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan Kota Semarang.
Ia menyatakan kesiapannya untuk dipasangkan dengan siapapun yang mendapat rekomendasi, dan ia akan menunggu keputusan dari pusat partai.
"Saya siap dipasangkan dengan siapapun. Jika mendapat rekomendasi, saya akan menunggu keputusan dari pusat," ucapnya.
Dio juga mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama baginya untuk mencalonkan diri melalui PDI Perjuangan.
Dirinya mengakui sudah pernah mencalonkan pada periode sebelumnya dan kini kembali meramaikan bursa pencalonan untuk membantu kebijakan wali kota ke depan.
Salah satu visi Dio adalah meningkatkan aspek hukum baik di tingkat nasional maupun dalam otonomi daerah.
Selain itu, ia juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan hukum dan bagaimana hukum dapat memainkan peran penting dalam memajukan Kota Semarang dan membebaskannya dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
