Mbak Ita: Co-Working Space BRIN di Semarang untuk Peneliti dan Periset

- 20 Mei 2024, 23:14 WIB
Peresmian gedung Co-Working Space BRIN di Semarang.
Peresmian gedung Co-Working Space BRIN di Semarang. /PR JATENG/
 
PR JATENG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, meresmikan Co-Working Space (CWS) BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) sebagai tempat bagi para peneliti dan periset.
 
Sebelumnya, gedung ini digunakan sebagai kantor Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
 
"Alhamdulillah, bersama Sekretaris Utama BRIN, Ibu Nur Tri Aries Sustiningtyas, hari ini kami meresmikan Co-Working Space BRIN di wilayah Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang," ujar Mbak Ita.
 
 
Mbak Ita berharap co-working space ini dapat memfasilitasi para peneliti dan periset dalam mendukung pemerintah daerah.
 
"Ada beberapa penemuan yang luar biasa yang sangat dibutuhkan masyarakat Kota Semarang. Seperti pendeteksi banjir dan longsor untuk Daerah Aliran Sungai (DAS), serta alat kontrol emisi udara," ucapnya.
 
Ia menjelaskan bahwa kontrol emisi udara yang biasanya statis di satu titik, kini bisa dipasang di sepeda motor, berguna bagi ojek online. 
 
 
"Kami dapat bekerja sama dengan perusahaan ojek online untuk uji coba," tambahnya.
 
Selain itu, ada juga riset tentang polibag yang mudah terurai karena terbuat dari ketela dan limbahnya. 
 
"Selama ini polibag tidak bisa terurai dan menimbulkan sampah plastik. Kami akan gunakan ini dalam program Perdu Semerbak Kota Semarang," imbuhnya.
 
 
Yang lebih mengagumkan, lanjut Mbak Ita, limbah plastik bisa diubah menjadi bahan bakar minyak untuk nelayan. 
 
"Tidak perlu mengubah mesin, langsung bisa dipakai. Ini sangat penting untuk kota Semarang," katanya.
 
Ada juga program mina padi apung, di mana petani bisa memanfaatkan embung atau kolam retensi dengan menanam padi di atas dan memelihara ikan di bawahnya. 
 
 
"Ini manfaat yang luar biasa, sehingga kami semangat memfasilitasi para periset," terangnya.
 
Peluncuran Co-Working Space BRIN ini juga merupakan upaya optimalisasi gedung P3DN. 
 
"Kami menyediakan tempat bagi periset, dengan fasilitas meeting, meja dengan stop kontak, free wifi, kafe, area outdoor, dan pojok baca untuk hasil riset BRIN," tambahnya.
 
Sementara itu, Sekretaris Utama BRIN, Nur Tri Aries Sustiningtyas, mengucapkan terima kasih atas penyediaan CWS untuk BRIN. 
 
"BRIN memang menggunakan sistem kerja Co-Working Space. Ini model yang baik, menunjukkan betapa responsif dan inovatifnya Pemkot Semarang dalam mendukung para peneliti," katanya.
 
Ia menyambut baik langkah Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu dan menantikan kolaborasi riset di Ibu Kota Jawa Tengah.
 
Co-Working Space ini merupakan CWS ketiga yang dimiliki BRIN, setelah Jakarta dan Bali. 
 
"Lokasinya strategis, di pusat kota dan pemerintahan. Harapannya, kami bisa lebih dekat dengan masyarakat," ungkapnya.
 
Tri juga menambahkan bahwa fasilitas di sini sangat memadai. "Akan ada 21 pusat riset yang mengakomodir hampir 150 periset. SDM inilah yang harus dimanfaatkan untuk menghasilkan karya-karya baru," jelasnya.

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah