Akan Ada Tindakan Jika PKL Nekat Jualan Di Zona Merah

- 28 Mei 2024, 20:10 WIB
Selasa (28/5), sejumlah PKL nekat berjualan di depan kantor Bupati Pati dan di sekitar kawasan Alun-alun Simpang Lima Pati.
Selasa (28/5), sejumlah PKL nekat berjualan di depan kantor Bupati Pati dan di sekitar kawasan Alun-alun Simpang Lima Pati. /

(PR JATENG) Pati - Para pedagang kali lima (PKL) yang sebelumnya mangkal di Simpang Lima Pati, Jawa Tengah, kembali berunjuk rasa di depan kantor Bupati Pati kemarin (27/5).Mereka meminta berjualan kembali di Simpang Lima Pati lantaran omzet mereka turun drastis di tempat relokasi saat ini.

Selasa (28/5), sejumlah PKL nekat berjualan di depan kantor Bupati Pati dan di sekitar kawasan Alun-alun Simpang Lima Pati.Mereka juga memasang sejumlah poster yang menyuarakan agar 430 PKL yang tergabung dalam paguyuban bisa kembali berjualan di Alun-alun Simpang Lima Pati.

Siti Supriyatun (39) mengatakan dirinya bersama teman PKL lainnya akan nekad berjualan seminggu di kawasan Alun-alun Simpang Lima Pati mulai pagi.Karena menurutnya tadinya tempat tersebut ( simpang lima Pati) jadi andalan bagi PKL untuk mencari nafkah, Namun kini Simpang Lima Pati dirombak dan PKL di relokasi.

"Ini hari kedua berjualan di sini, Rencananya seminggu.karena ini mau menempati tempat berjualan (di Simpang Pati) agar dikembalikan untuk cari nafkah kayak dulu lagi, waktu masih bapak Tasiman Bupati," kata Siti saat ditemui di lokasi, Selasa (28/5/2024).

Siti mengatakan dirinya sudah 25 tahun berjualan di Alun-alun Simpang Lima Pati. Kemudian para PKL direlokasi ke kawasan belakang GOR Pati dan terakhir ke Alun-alun Kembang Joyo.

"Sempat pindah di belakang GOR, terus di Alun-alun Kembang Joyo, tidak masuk. Beda omzetnya antara langit dan bumi," ujar dia.

Saat berjualan di Alun-alun Simpang Lima Pati, Siti mengaku bisa mendapat uang Rp 1 juta sehari. Setelah direlokasi, dia hanya mendapat Rp 200 ribu per hari.

"Di Alun-alun Simpang Pati dulu bisa mencapai Rp 1 juta, waktu itu jualan sandal. Kalau di GOR sampai Rp 200 ribu," kata Siti.

"Terus pindah ke Kembang Joyo sampai beralih jualan makanan. Pendapatan di Alun-alun lebih ramai karena di pusat kota," sambungnya.

Halaman:

Editor: Teddy Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah