Network
(PR JATENG) PATI - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC)Tipe Madya Kudus, terus menggencarkan bahaya peredaran rokok tanpa cukai alias rokok ilegal. Selasa malam (4/6), yang dikemas dengan mengadakan pertunjukan Kethoprak Risma Kuncoro,dalam sosialisasi "Gempur Rokok Ilegal" di lapangan sepakbola Desa/Kecamatan Trangkil .Kethoprak tersebut mengangkat lakon "Alap-Alapan Putri Retno Arum".
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati Ratri Wijayanto dalam sambutannya mengatakan, sasaran pelaksanaan sosialisasi adalah di desa-desa yang berada di perbatasan dengan kabupaten tetangga. Ratri menilai, di daerah pinggiran inilah masyarakat rentan membeli rokok-rokok illegal yang memang peredarannya sulit dideteksi.
Dipilihnya trangkil sebagai tempat penyelenggaraan itu menurutnya angka peredaran rokok tanpa cukai di wilayah tersebut relatif tinggi."masih banyak peredaran rokok ilegal disini, rokok tanpa cukai, karena memang disini masih ada yang jual,"terang Ratri.
“Kita ke desa dan ke kecamatan yang rawan terdampak peredaran rokok illegal tinggi, artinya mereka sangat perlu sosialisasi. Ini penting karena masyarakat Pati yang terdampak peredaran rokok illegal ini adalah diwilayah pinggiran. Artinya perbatasan dengan kabupaten tetangga. Jadi ada 3, lewat langsung, radio Suara Pati FM, dan streaming,” tambahnya.
Ratri menambahkan Peredaran rokok illegal dapat merugikan negara dan masyarakat. Menurutnya rokok berizin atau bercukai yang dibeli masyarakat itu kan dikembalikan lagi ke masyarakat, Contohnya adalah perbaikan jalan dan pembangunan infrastruktur,” terang Ratri.
