PR Jateng - Bandara JB Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2021 itu sebelumnya bernama Lanud Wirasaba.
Namun setelah diresmikan, dalam perjalanannya operasi Bandara JB Soedirman kurang optimal, karena tidak adanya penerbangan dan minimnya peminat penumpang menggunakan pesawat ke Purbalingga.
Hal itu menjadi perhatian dari Cabup Purbalingga Raden Ruli Adi atau yang akrab disapa Den Ruli.
Baca Juga: Pesan Sabu Rp480 Ribu Lewat Transfer Bank, 4 Pemuda Ditangkap Satresnarkoba Polres Kebumen, 1 DPO
Bagi Den Ruli, miris pemberian nama besar Soedirman pada bandara tersebut oleh Pemerintah Pusat yang justru lebih besar dari Ahmad Yani, tapi faktanya hingga hari ini, Bandara JB Soedirman ibarat mati tak mau hidup pun segan.
Setelah diketahui sumber penyebabnya dari menganggurnya Bandara JB Soedirman, Den Ruli akan memperpanjang runway dari 1700 meter menjadi 2000 meter.
Sehingga pesawat jenis Boeing bisa mendarat di bandara tersebut.
Baca Juga: KPU Buka Pendaftaran Pantarlih Pilkada 2024: Cek Jadwal, Dokumen Persyaratan hingga Besaran Honor
"Kenapa seperti itu, penyakitnya yang harus kita cari, oh ternyata sumber penyakitnya adalah runway sehingga runway harus diperpanjang, setelah runwau diperpanjang maka pesawat Boeing,"kata Den Ruli dalam perbincangannya dengan PR Jateng, hari Senin 10 Juni 2024.