PR JATENG - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan gempa bumi Garut, Jawa Barat, Sabtu malam, merupakan jenis gempa bumi menengah.
Gempa bumi Garut tersebut akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Gempa bumi tersebut juga populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
Kesimpulan itu, kata Daryono, setelah pihaknya memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust Fault)," terang Daryono, dalam keterangannya.
Menurutnya, gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI. Yakni jika pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian, daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI. Yakni bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa Garut 27 April 2024 Terasa Hingga Jawa Tengah
Selanjutnya, daerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto dengan skala intensitas III MMI. Atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Sedangkan, daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang dengan skala intensitas II MMI. Atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami," ujar Daryono.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, masyarakat diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," terangnya.
Daryana menambahkan hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Gempa bumi tektonik terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan. Jawa Barat.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,39 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107,11 derajat Bujur Timur (BT).
Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 kilometer.***