Network
PR Jateng – Sekitar 190 ribu kendaraan melintas di Tol Cikampek pada puncak arus balik Lebaran 2024, dalam satu hari. Hal itu dikatakan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
“Hari ini adalah hari puncak dimana diperhitungkan ada kenaikan dari hari sebelumnya, menjadi paling tidak 190 ribu kendaraan yang akan melintas di tol Cikampek dalam satu hari,” ungkap Budi Karya Sumadi, dalam rilis Kemenhub, Senin 15 April 2024.
Menurut Menhub, peningkatan volume kendaraan tersebut telah diantisipasi dengan penerapan sejumlah rekayasa lalu lintas, mulai dari sistem contraflow hingga pengalihan ke jalur Tol Jakarta – Cikampek 2 Selatan.
Baca Juga: Terimakasih Yordania U-23 ke Indonesia Usai 2 Striker Andalan Qatar Cedera, Target 4 Poin di Laga Kedua
“Di samping rekayasa contraflow 3 jalur, juga dilakukan pengalihan ke jalur Jakarta-Cikampek 2 Selatan, maksimal 500 kendaraan per jam pada siang dan malam,” jelas Budi Karya Sumadi, dalam keterangan rilis Kemenhub.
Menurut Budi, puncak arus balik terjadi pada Senin, 15 April 2024. Peningkatan keselamatan lajur contraflow juga dilakukan dengan imbauan kepada pengguna jalan agar tidak berhenti di bahu jalan.
Penyebaran waktu pada arus balik diperlukan agar tidak terkonsentrasi pada satu waktu tertentu dan ruas tertentu. Dirinya mengingatkan kepada masyarakat yang bisa menunda waktu balik untuk melakukan penundaan lebih dulu.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Sistem One Way Arus Balik 2024 Dihentikan Pagi Ini, Dari Kalikangkung Hingga Cipali
“Masyarakat juga harus mendukung dengan partisipasi masing-masing kondisi. Kalau bisa WFH atau tunda pulang, ditunda duulu. Bagi ASN, keputusan Presiden untuk memberikan toleransi WFH bagi ASN tolong dimanfaatkan, dengan harapan kepadatan jalan tidak maksimal,” jelas Budi Karya Sumadi.
Berjalan Lancar
Sementara itu, Menko PMK Muhajir Effendy mengatakan, secara umum mudik Lebaran 2024 kali ini berjalan lancar. Hal itu dilihat dari turunnya angka kecelakaan.
“Secara umum capaian angkutan Lebaran kali ini sudah sangat baik, terutama dari sisi angka kecelakaan. Hal itu disbanding dengan tahun lalu, dimana rata-rata angka kecelakaan, jumlah korban meninggal dan jumlah santunan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kita memang mengutamakan keselamatan, harus zero accident,”ujar Muhajir Effendy.***
