PR Jateng - Real Madrid lolos ke babak semifinal Liga Champions 2023 2024 usai menundukan Manchester City melalui babak adu penalti!.
Kemenangan itu membuat pelatih Madrid, Carlo Ancelotti menjadi pelatih pertama yang berhasil menang atas pelatih Man City, Pep Guardiola sebanyak 3 kali di musim yang berbeda pada babak gugur Liga Champions.
Lebih luar biasanya lagi, kemenangan yang didapat Carlo Ancelotti atas Pep, bukan karena mendominasi jalannya pertandingan, melainkan kejeniusan Carlo Ancelotti untuk meredam dan membaca skema permainan Pep, agar bisa membuat sebuah serangan yang efektif dan berbuah menjadi gol.
Baca Juga: BRI Liga1: Sukses Tekuk Borneo FC 4-0, Madura United Geser Dewa United FC di 4 Besar Klasemen Sementara
Berikut kejeniusan Carlo Ancelotti melawan dominasi yang diciptakan oleh Pep Guardiola:
1. Leg pertama babak semifinal Liga Champions 2013 2014
Madrid 1-0 Bayern, penguasan bola: 28/72, jumlah tembakan: 9/18, jumlah tembakan mengarah ke gawang: 5/4. Leg kedua babak semifinal Liga Champions 2013/14: Bayern 0-4 Madrid, penguasaan bola: 70/30, jumlah tembakan: 19/13, jumlah tembakan mengarah ke gawang: 4/5
Baca Juga: Ini Daftar Nama Pemain Tim U 17 Wanita Indonesia Yang TC di Bali Jelang Gelaran Piala AFC U 17 2024
2. Leg pertama babak semifinal Liga Champions 2021 2022
Man City 4-3 Madrid, penguasaan bola: 60/40, jumlah tembakan: 16/12, jumlah tembakan mengarah ke gawang: 6/5. Leg kedua babak semifinal Liga Champions 2021/22: Madrid 3-1 Man City, penguasaan bola: 44/56, jumlah tembakan: 14/15, jumlah tembakan mengarah ke gawang: 5/10
3. Leg pertama babak 8 besar Liga Champions 2023 2024
Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Australia Gratis Atau Berbayar? Simak Penjelasan Berikut Ini
Real Madrid 3-3 Man City, penguasaan bola: 38/62, jumlah tembakan: 14/12, jumlah tembakan mengarah ke gawang: 5/6. Leg kedua babak 8 besar Liga Champions 2023/24: Man City 1-1 Madrid, penguasaan bola: 68/32, jumlah tembakan: 33/8, jumlah tembakan mengarah ke gawang: 9/3.
Itulah 3 kejeniusan Carlo Ancelotti melawan dominasi yang diciptakan oleh Pep Guardiola.***