PR JATENG – Pentingnya teknologi transisi hijau ditularkan ilmunya oleh Prof Maximiliano Erico dari Southern Denmark University kepada para mahasiswa Binus University Semarang.
Para mahasiswa Binus university Semarang dituntut memperbanyak literasi tentang teknologi transisi hijau utamanya penelitian dan riset.
Prof Maximiliano mengatakan Indonesia sebagai negara besar memiliki peran penting dalam transisi hijau. Bagaimana pembangunan berkelanjutan dengan memerhatikan isu-isu lingkungan.
“Kami berharap Indonesia dapat mengadopsi teknologi hijau ini sekaligus memperbanyak penerapan teknologi ini di masa sekarang dan masa depan,” kata Prof Maximiliano, saat mengisi seminar di Binus Fest.
Pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan riset mendalam terkait pengembangan bergai teknologi hijau dan biofuels.
Profesor di bidang chemical engineering ini berupaya mengajak mahasiswa Binus untuk semakin memperbanyak penelitian dan riset.
Baca Juga: Udinus Launching Sibiling Bagi Guru BK se Indonesia, Sistem Bimbingan Koseling Digital
“Kami di Southern Denmark University menawarkan program internasional bagi kampus atau pihak-pihak yang bersedia bekerjasama terkait pengembangan hijau ini,” tandasnya.
Salah satunya adalah memberikan tools dan metodologi dalam proses transisi menuju teknologi hijau terutama bagi negara-negara yang masih baru dalam penerapannya.
“Masing-masing negara memiliki sumber daya yang berbeda yang tentunya juga diperlukan teknologi yang berbeda pula. Jadi karakter satu negara dengan yang lain, tentu berbeda dalam penerapan teknologi hijau ini,” katanya.
Baca Juga: Terungkap Rahasia Mbak Ita Raih Gelar Doktor IPK 4.0 di Undip, Begini Tips Jitunya
Subject Content Coordinator di Teknik Industri Binus University Semarang, Kumara Pinastika Daraka menambahkan paparan Maximiliano terkait optimizing composite, relevan dengan program di Binus.
“Materi yang dibawakan tentang green transition, dimana di Teknik Industri belajar mengenai sustainability. Kita mau mencoba membuat semua barang dan kegiatan ini berkelanjutan, tidak berhenti di satu tahap saja,” imbuhnya.
Implementasi teknologi hijau ini sendiri sudah dilakukan di Laboratorium Additive Manufacturing System dalam menerapkan green transition.
“Kami sudah membuat meja dan pengepresan kaleng menggunakan kayu dimana mahasiswa mendapatkan mata kuliah itu di semester 4,” tandas Kumara.
Director Binus University @Semarang Dr Boto Simatupang menambahkan Binus Fest merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap pekan ke-9.
“Jadi usai mahasiswa melakukan ujian tengah semester atau akhir semester, mereka bisa bergabung dan meramaikan Binus Fest ini,” kata Boto.
Baca Juga: 900 Siswa SMP-SMA Kota Semarang Ikuti Kompetisi School Creative Hub 2024 Bersama Gojek
Kegiatan Binus Fest sendiri bisa diisi dengan kegiatan seni, pameran, berjualan produk dan tentu saja seminar dengan topik trending yang menjadi isu internasional.***