Desak Revisi Pelarangan Study Tour Siswa Jateng, Yudi Indras Sebut Tiga Alasan Tak Masuk Akal

- 18 Mei 2024, 09:46 WIB
Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto kritik Disdik Jateng soal study tour.
Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto kritik Disdik Jateng soal study tour. /dok DPRD Jateng

PR JATENG - Dinas Pendidikan Jateng diminta untuk merevisi aturan larangan study tour bagi siswa khususnya SMA sederajat.

Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto menyebut tiga alasan yang tak masuk akal sehingga aturan itu harus direvisi.

Yudi Indras mengatakan jangan terburu-buru mengidentikkan study tour dengan wisata atau piknik. terlebih lagi saat ini memasuki kurikulum merdeka.

Ramai perihal kebijakan study tour itu mencuat kembali usai terjadi kecelakaan bus rombongan siswa SMK di Subang Jawa Barat yang merenggut nyawa sejumlah siswa.

Baca Juga: PPDB Jateng 2024! Daftar Lengkap Pembagian Zonasi PPDB SMA Negeri Kabupaten Sragen, Data Resmi dari Disdikbud

Dalam Kurikulum Merdeka, siswa dituntut untuk bisa mandiri, mengembangkan networking, mengasah entrepreneur. Lebih penting lagi adalah belajar sesuatu hal yg baru sesuai dengan zamannya.

"Jadi jangan dibayangkan study tour itu mesti piknik lho ya. Itu merupakan kegiatan untuk memberikan pengalaman bagi anak-anak sekolah. Karena kurikulumnya sekarang sudah beda. Pendidikan tidak harus selalu di dalam ruangan kelas," tegas Yudi Indras, Jumat 17 Mei 2024.

Alasan pertama desakan revisi tersebut adalah kekhawatiran Dinas Pendidikan akan terjadi kecelakaan tak berdasar.

Kecelakaan kendaraan merupakan ranah Dinas Perhubungan karena berkaitan dengan kelaikan jalan armada yang digunakan. Jika menyangkut surat izin maupun kemampuan si pengemudi bisa menjadi wewenang kepolisian.

Halaman:

Editor: Endro Anung S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah