'Sia-sia Belajarku 12 Semester Peringkat 1', Dikeluhkan PPDB SMP Kota Semarang Tak Bijak Bagi Jalur Prestasi

- 30 Juni 2024, 19:07 WIB
Dikitik PPDB SMP di Semarang Tak Bijak Bagi Jalur Prestasi.
Dikitik PPDB SMP di Semarang Tak Bijak Bagi Jalur Prestasi. /Ambar Adi Winarso/ PR Jateng

Ia menceritakan, anaknya di awal pendaftaran memiliki empat pilihan untuk bisa masuk ke sekolah SMP negeri yang menjadi wilayah zonasi, di antaranya SMP 5, SMP 11, SMP 17 dan SMP 27.

Namun, sebab karena faktor usia sang anak menjadikan terlempar dari persaingan zonasi. Ia terpaksa harus beralih ke jalur pendaftaran PPDB SMP jalur prestasi.

Baca Juga: PPDB Kota Semarang 2024: Sukses Besar, Raih Apresiasi Dewan dan Hindari Praktik Kecurangan

Ia berpikir dengan prestasi anaknya yang selalu mendapat ranking di kelas selama SD, bakal mampu bersaing lewat jalur pendaftaran prestasi. Di tambah dengan nilai mata pelajaran yang disyaratkan dalam pendaftaran juga diatas rata-rata nilainya.

Dari data pendaftaran PPDB SMP yang ditunjukan, anaknya mampu mengoleksi nilai rerata di atas sembilan koma, dari sembilan mata pelajaran yang dilampirkan nilainya sebagai syarat nilai rapor SD (NR).

Mendaftar lewat PPDB SMP jalur prestasi pun ternyata tak mudah, anaknya harus bersaing dengan siswa lain dari luar zonasi pada SMP 5 Semarang yang menjadi pilihannya.

Baca Juga: Ini 41 SMP Swasta Gratis Kota Semarang: Referensi PPDB 2024, Simak Daftar Lengkap dan Alamatnya

"Awalnya ke zonasi tapi kalah dari segi usia dari anak yang lebih tua. Lalu jalur prestasi tapi peringkatnya selalu turun, dan itu membuat anak saya benar-benar down, merasa prestasi belajarnya tak ada harganya," katanya.

Sebagai orang tua siswa ia mengaku kecewa dengan sistem PPDB Kota Semarang tahun 2024 ini, dengan kebijakan dimana untuk jalur zonasi mendapat kuota 55 persen dari daya tampung pilihan sekolah.

Juga pada rumus jalur zonasi yang menerapkan angka nilai zonasi 1+usia anak+nilai lingkungan, atau diartikan jalur zonasi mengunggulkan umur yang lebih tua. Sedangkan untuk jalur prestasi hanya mendapat kuota terlalu sedikit yaitu 15 persen dari daya tampung sekolah.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah