Tips Kelola Uang dengan Bijak Bagi Anak Muda yang Baru Bekerja, Terapkan Ini Agar Financial Aman di Masa Depan

- 28 Maret 2024, 15:22 WIB
Ilustrasi seseorang sedang membagi uangnya untuk ditabung untuk kebutuhan mendatang.
Ilustrasi seseorang sedang membagi uangnya untuk ditabung untuk kebutuhan mendatang. //freepik.com/

PR Jateng – Bagi sebagian besar anak muda yang baru memulai dunia kerja dan memiliki pendapatan masih sering kebingungan mempergunakan uangnya dengan bijak. 

Mengelola uang menjadi tantangan yang baru bagi anak muda yang baru saja menikmati penghasilan sendiri.

Dengan pendapatan yang stabil dan kemandirian financial yang mulai dirasakan, penting bagi mereka untuk memahami bagaimana cara mengelola uang dengan bijaksana.

Pengelolaan keuangan, yang kita pelajari datangnya dari orang terdekat. Kalau keluarga, orang tua ternyata tidak terlalu baik dalam mengelola keuangan, otomatis keturunannya tidak bisa mengelola keuangan.

Baca Juga: Ini 37 Lokasi Penukaran Uang di Bank Umum Area BI Purwokerto: Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap

Nah bagaimanakan mengelola uang dengan bijak bagi anak muda yang telah memiliki penghasilan sendiri? Berikut tips mengelola uang dengan bijak dari praktisi dan inspirator investasi Indonesia Ryan Filbert yang disampaikan melalui YouTube Success Before 30.

Tips Kelola Keuangan dengan Bijak Bagi Anak Muda

Prinsip sederhana ketika memiliki uang adalah sebenarnya mau dikemanakan uang tersebut, ingin digunakan untuk apa. Ryan menyebut, prinsip paling mudah adalah prinisip fivety fivety

“Kalau kita percaya bahwa hidup ini perlu masa kini dan masa depan bagi yang percaya ya, maka kan pentingnya hari ini juga akan ada pentingnya untuk masa depan. Berarti uang yang kita terima hari ini harus dibagi dua, untuk masa kini dan masa depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, masa depan itu mencakup apa saja? Ryan menyebut, ada yang bisa dibeli dari hari ini yaitu pendidikan, networking, itu merupakan contoh sesuatu yang bisa dibeli hari ini namun hasilnya di masa depan. 

Masa depan lainnya misalnya untuk spiritual, misalnya menabung hari ini untuk ke tanah suci. Namun terkadang seseorang lupa jika hidup di masa depan perlu dipersiapkan uangnya sejak hari ini.

“Jadi ketika uang diterima, ya belah dua 50% untuk hari ini untuk makan, minum, untuk senang-senang, untuk anak. Sekolah anak itu untuk masa depan loh sebenarnya. Nah yang 50% yang selanjutnya itulah kita mulai pikirin,” ujarnya. 

Ryan mengatakan, jika bagian proporsi yang pertama itu ada investasi keuangan. Investasi keuangan ada banyak, di antaranya; saham, reksadana, tapi sebenarnya ada yang paling one o one, yang sudah ada lebih dari pada satu abad, yaitu investasi emas.

Dan tentunya 50%-50% nya seorang karyawan UMR (Upah Minimum Regional) dengan pendapatan gaji UMR, berbeda dengan gaji seorang direktur utama. Di negara kita, di setiap kota dan provinsi memang berbeda-beda UMR-nya. 

Baca Juga: Yuk Intip Tips Untuk Memenuhi Standar Gizi Selama Puasa

Nilai tersebut sebenarnya sudah dihitung berdasarkan biaya kehidupan sehari-hari di kota tersebut. Jadi sebenarnya ketika pendapatan tersebut di bagi dua sekali pun tidak akan ada masalah. 

“Ya, tergantung bagaimana kita bisa hidup cermat dan hemat. Memang susah, kenapa? Karena hari ini eranya online, kemudahan membeli sesuatu membuat kita terasa sangking mudahnya bablas uangnya hilang,” jelasnya.

Yang perlu diperhatikan adalah pendapatan lebih besar dari pengeluaran. Berapa persen? Harusnya adalah 50% pendapatan itu harus dipotong untuk masa depan, apa saja? Sekolah anak, kalau menyekolahkan anak dengan baik dia akan bisa berdiri sendiri.

Tidak ada lagi cerita yang namanya Sandwich Generation, yang ternyata ketika dia sudah tua dia tidak bisa berdikari sendiri karena uangnya selama dia produktif tidak disimpan, akhirnya anaknya dibebankan. Padahal anaknya saja baru saja punya anak, artinya si anak ini kasihan nanggung atas nangung bawah.

“Nah ini perkara bagaimana kita itu mulai sadar bahwa gimana caranya bisa cermat dan hemat. Sudah pasti kata kuncinya itu. Bukan dengan menambah pekerjaan terlebih dahulu. Jadi banyak nih orang uangnya pendapatan kurang dia cari pendapatan yang lebih besar. Jangan lupa, pendapatan lebih besar mengkonsumsi waktu lebih besar kesehatannya turun, akhirnya bukan jadi sehat malah bukannya jadi tambah banyak uangnya, tapi habis uangnya untuk berobat,” tandasnya.***

Editor: Titis Ayu

Sumber: YouTube Succes Before 30


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x