PR JATENG - Zakat termasuk salah satu dari rukun Islam dan hukumnya wajib, sebagaimana Firman Alloh SWT dalam surat Al-Baqarah 277, bahwa Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Islam yang harus dipenuhi setiap tahunnya termasuk tahun ini, khususnya menjelang Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi.
Zakat Fitrah tidak hanya sebagai kewajiban dalam Islam tetapi zakat fitrah menjadi penyempurna puasa Ramadhan termasuk Ramadan 1445 H tahun ini. Sebagaimana Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam., mengumpamakan bahwa pahala puasa itu masih tergantung antara langit dan bumi, dan belum sampai ke Hadirat Allah SWT, sampai dikeluarkan zakat fitrahnya dengan dasar:
شَهْرُ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلاَ يُرْفَعُ إلَى اللهِ إلاَّ بِزَكَاةِ الفِطْرِ
Artinya: (Puasa pada) bulan Ramadhan digantungkan antara langit dan bumi, tidak diangkat pada Allah kecuali dengan zakat fitrah.
Zakat Fitrah menjadi kewajiban dan pelengkap dari kekurangan-kekurangan puasa Ramadan yang telah dilakukan oleh Umat Islam disamping sebagai kewajibannya, berikut penjelasan tentang kewajiban membayar zakat fitrah:
Definisi Zakat Fitrah
Apa itu Zakat Fitrah? Zakat al-Fitr atau Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan.
Zakat fitrah merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu serta berbagi rasa kebahagiaan dan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri termasuk Idul Fitri 1445 H yang dapat dirasakan semuanya, termasuk masyarakat yang kurang mampu.
Berikut orang yang wajib menunaikan zakat fitrah atau disebut sebagai Muzakki Zakat Fitrah:
1. Semua orang yang beragama Islam dan Merdeka
2. Kepala rumah tangga
3. Orang yang hidup saat matahari terbit di Hari Raya Idul Fitri
4. Orang yang mampu menafkahi dirinya dan keluarganya
Waktu yang Tepat Mengeluarkan Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Hal ini menunjukkan pentingnya membayar zakat fitrah sebagai bagian dari kewajiban umat Islam dalam menyambut hari raya Idul Fitri.
Ada beberapa waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah, berikut penjelasan waktu yang mubah, waktu wajib, waktu sunnah, waktu makruh, waktu yang haram dalam mengeluarkan zakat fitrah:
1. Waktu mubah membayar Zakat Fitrah, yaitu sejak awal hingga akhir Ramadhan. Artinya, tidak boleh membayar zakat sebelum masuk bulan Ramadhan.
2. Waktu wajib mengeluarkan Zakat Fitrah, pada akhir Ramadhan dan awal Syawwal. Dalam hal ini, kewajiban bayar zakat fitrah berlaku bagi orang yang mengalami hidup pada sebagian waktu Ramadhan dan sebagian waktu Syawwal meski sejenak.
3. Waktu sunnah, sebelum shalat Id berlangsung. Waktu ini berlangsung sejak malam takbiran hingga pagi sebelum shalat Idul Fitri.
4. Waktu makruh, setelah shalat Idul Fitri hingga tanggal 1 Syawwal berakhir atau pada waktu maghrib Hari Raya Idul Fitri.
5. Waktu haram, yaitu setelah tanggal 1 Syawwal berakhir.
Lima waktu tersebut di atas merupakan pendapat para Ulama' bermazhab Syafi'i.
Baca Juga: Niat Zakat Fitrah dan Tata Cara Menunaikannya. Simak Penjelasannya
Besaran Zakat Fitrah
Besaran zakat fitrah ditetapkan berdasarkan jenis makanan pokok yang umum dikonsumsi oleh masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Besaran ini kemudian dihitung berdasarkan berat tertentu dan nilai dari makanan pokok tersebut.
Adapun besaran Zakat Fitrah Berdasarkan Pemerintah Indonesia melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk ukuran Zakat Fitrah yang wajib dikeluarkan apabila mengeluarkannya mengunakan beras yaitu 2,5 Kg atau 3,5 liter per jiwa.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Zakat? Berikut Pengertian, Jenis dan Syarat Menunaikan Zakat
Tujuan Zakat Fitrah
Tujuan utama zakat fitrah adalah untuk membantu mereka yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka, terutama menjelang hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah juga menjadi sarana untuk menjaga kebersamaan dan solidaritas sosial antar sesama umat Islam.
Siapa yang Berhak Menerima Zakat Fitrah
Zakat fitrah diberikan kepada 8 golongan yang berhak menerima zakat atau dikenal sebagai Mustahik Zakat Fitrah, siapa saja itu, berikut 8 golongan yang berhak menerima zakat Fitrah sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur'an Surat At Taubah: 60.
1. Orang fakir
2. Orang miskin
3. Pengurus zakat
4. Muallaf
5. Memerdekakan budak
6. Orang yang berhutang
7. Orang yang berjuang di jalan Allah (sabilillah)
8. Orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil) yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Dengan membayar zakat fitrah, umat Islam tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga turut berperan dalam membangun kebersamaan dan kedekatan sosial antar sesama umat Islam. Itulah mengapa zakat fitrah menjadi salah satu aspek penting dalam praktik ibadah dan kehidupan beragama umat Islam.***