"Inilah yang disebut integratif, dimana tauhid merupakan proses mengintegrasikan penyatuan ke 3 ayat tersebut," ungkap Prof Dr KH Fathul Aminudin Aziz MM.
Gagasan Maqashid syari'ah, kata dia, merupakan counter terhadap propaganda islamisme yang menolak Pancasila.
Baca Juga: Pasar Murah Ramadhan Purbalingga, 10 Ribu Komoditas Dijual Murah
Prof Drs KH Yudian Wahyudi menggunakan kaidah ushul figh tradisional maupun kontemporer untuk memperkaya pemikiran Persfektif Islam.
"Beliau menjelaskan bahwa Dasar Negara Ri merupakan titik temu antar berbagai agama, nilai alasannya adalah keadilan, kemashlahatan, kemanusiaan, kesatuan, dan universalitas,"urai dia.
"Kesederhanaan dan keceriaan beragama dalam berfikir dan bertindak melalui pendekatan Man Qala La ilaha Dakhala-l-Jannah adalah barangsiapa atau siapa pun yang mengatakan Tiada Tuhan selain Alllah mauk surga,"kata Prof Dr KH Fathul Aminudin Aziz MM mengutip pemikiran Prof Drs KH Yudian Wahyudi.
Baca Juga: Pasar Murah Ramadhan Purbalingga, 10 Ribu Komoditas Dijual Murah
Solusinya, lanjut dia, baca dan laksanakan ajaran Al Qu'ran seperti kerja keras, tepat waktu, sabar, jujur, istiqomah (konsisten), mudawamah(konstan), khusyuk(konsentrasi dan focus), kasih(rahmah), seimbang (adil), berdo'a.
"Maka Radikalisme akan hilang, keindahan, keharmonisan dan keakraban akan hadir,"papar Prof Dr KH Fathul Aminudin Aziz MM.
Dia juga menyebutkan Umat Islam memiliki 2 pusaka Al-Qur'an dan Al-Hadits, yang masih bersifat universal dan dapat digunakan di dalam negeri Indonesia dan seantero dunia.