PR JATENG - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tangerang berhasil menangkap ketua panitia penyelenggara konser musik Tangerang Lentera Festival, berinisial MDN (27), pada hari Rabu.
Penangkapan ini merupakan langkah penting dalam menyelidiki kericuhan dan pembakaran fasilitas yang terjadi selama acara tersebut.
Kasatreskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief N Yusuf, mengonfirmasi penangkapan tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kronologis penangkapan. "Nanti kita infokan lagi," ujarnya di Tangerang.
Baca Juga: Memahami Rumus 3-4 Detik: Kunci Berkendara Motor Aman dan Nyaman
Menurut informasi yang dihimpun, MDN ditangkap di wilayah Lebak, Banten.
Sebelumnya, penyidik telah memeriksa delapan saksi terkait kasus kerusuhan konser musik Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lenfest) di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, menyatakan bahwa lima orang dari event organizer (EO) dan tiga anggota panitia penyelenggara telah diperiksa.
Baca Juga: Imigrasi Tangkap 103 WNA di Bali Terkait Dugaan Kejahatan Siber
"Kita sudah periksa lima orang dari EO dan tiga orang dari anggota panitia penyelenggara konser musik," katanya.
Saat ini, penyelidikan terhadap saksi-saksi dari pihak penyelenggara festival masih terus dilakukan.
Identitas ketua panitia telah dikantongi dan sedang dalam pencarian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Juga: Sungai Juwana Dipenuhi Limbah Dari Pabrik Yang Berada Disekitarnya
Ketua panitia dilaporkan atas dugaan penggelapan dan penipuan yang mengakibatkan kericuhan di antara penonton.
"Laporannya semalam terkait penipuan dan penggelapan," ungkap AKP Ucu Nuryandi.
Kericuhan terjadi pada Minggu malam, 23 Juni 2024, di Lapangan Sepakbola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca Juga: Sejak Hari Pertama , SMAN 1 Pati Sudah Dipenuhi Pendaftar
Konser tersebut menghadirkan sejumlah band seperti Feel Koplo, Guyon Waton, dan Ndx Axa, dan dihadiri oleh ribuan penonton sejak pukul 19.00 WIB.
Namun, hingga pukul 19.30 WIB, pagelaran musik belum dimulai oleh pihak panitia, yang memancing kemarahan penonton dengan aksi pelemparan ke arah panggung.
Aksi tersebut akhirnya meluas hingga terjadi insiden pembakaran fasilitas konser.
Polisi Buru Panitia Tangerang Lentera Festival 2024
Polresta Tangerang, Polda Banten, tengah memburu panitia penyelenggara konser musik Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lenfest) di Pasar Kemis.
Kerusuhan penonton hingga pembakaran panggung terjadi pada festival tersebut, memicu tindakan pencarian terhadap penanggung jawab acara.
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, mengungkapkan bahwa saat insiden terjadi, tidak ada satu pun panitia di lokasi kejadian.
Baca Juga: TOP 4 Gunung Tertinggi di Gorontalo: Trek Panjang, Cocok Buat Para Petualang
Polisi kini mencari panitia untuk meminta pertanggungjawaban atas kericuhan yang mengakibatkan kerusakan fasilitas.
"Panitia sedang kami cari untuk bertanggung jawab, karena tidak ada di lokasi saat kejadian," ujar AKP Ucu Nuryandi di Tangerang, Senin.
Langkah ini diambil oleh kepolisian guna meminta pertanggungjawaban dari penyelenggara atas kerusuhan yang terjadi dan kekecewaan penonton yang telah membeli tiket masuk.
Baca Juga: Kirab Gunungan hasil Bumi Meriahkan Wiwit Panen di Perkebunan Kopi
"Polisi mencari panitia untuk meminta pertanggungjawaban mereka setelah konser ini ricuh dan penonton kecewa," tambahnya.
Festival Lenfest 2024 menghadirkan musisi dari Jawa Tengah dengan tiket dijual seharga Rp115.000, baik secara langsung maupun daring.
"Acaranya bukan mengundang bintang tamu yang terkenal, seperti band-band waton," jelasnya.
Baca Juga: BNPT: Tidak Ada Serangan Teroris di Indonesia Sejak 2023 hingga Juni 2024
Kericuhan terjadi pada Minggu malam di Lapangan Sepakbola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, saat konser tersebut menghadirkan band seperti Feel Koplo, Guyon Waton, dan Ndx Axa.
Ribuan penonton hadir sejak pukul 19.00 WIB, namun hingga pukul 19.30 WIB, konser belum dimulai, memicu kemarahan penonton dengan aksi pelemparan ke panggung.
Aksi terus berlanjut hingga akhirnya terjadi insiden pembakaran fasilitas konser.***