Kapuspen: Data BAIS yang Diretas Adalah Informasi Lama

- 27 Juni 2024, 20:57 WIB
Arsip foto - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 29 Maret 2024.
Arsip foto - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 29 Maret 2024. /ANTARA/Genta Tenri Mawangi./

PR JATENG - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar, mengumumkan bahwa server Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dinonaktifkan sementara untuk kepentingan penyelidikan setelah aksi peretasan terhadap data BAIS oleh peretas yang dikenal sebagai MoonzHaxor.

Nugraha menyatakan bahwa data yang diretas adalah informasi lama yang sempat dirilis pada tahun 2024.

"Data yang diretas adalah data lama dan di-release (siarkan, red.) pada tahun 2024. Saat ini server sudah dinonaktifkan untuk kepentingan penyelidikan yang lebih lanjut," ujar Kapuspen TNI.

Baca Juga: BELAJAR PRIMBON: Bagaimana Karakter Orang dengan Weton Legi? Cocoknya Kerja Sebagai Apa?

Pada platform media sosial X, akun @FalconFeeds.io yang memantau aktivitas siber, termasuk di situs gelap (dark web), mengumumkan peretasan oleh MoonzHaxor terhadap sistem BAIS.

Peretas ini mengklaim telah menguasai sejumlah data milik BAIS TNI dan menawarkan data tersebut di forum jual beli data gelap di dark web, BreachForum.

MoonzHaxor menyediakan contoh data yang mereka kuasai dan menjanjikan data lengkap kepada pembeli.

Baca Juga: 15 Kapolres di Jawa Tengah Dimutasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ini Daftar Lengkapnya

Harga yang ditawarkan adalah 1.000 dolar AS untuk database 2.000 pengguna berukuran 773 kilobita (kb), dan 7.000 dolar AS untuk data rahasia berukuran 33,7 gigabita.

Dalam unggahannya, MoonzHaxor memperlihatkan sejumlah dokumen rahasia dari database BAIS, yang mencakup periode 2020–2022.

Halaman:

Editor: Eko Wahyu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah