Parkir Liar dan Larangan Bis Besar Naik Ke Baturraden Mencuat Dalam Diskusi, Ini Langkah Dinporabudpar

15 Juni 2024, 21:22 WIB
Kadinporabudpar Banyumas Setya Rahendra bersama Owner Queen Garden Halim dalam Diskusi Peningkatan Pariwisata di Banyumas Jawa Tengah, Sabtu (15/6/2024) /Foto: PR Jateng

PR Jateng - Sejumlah pelaku wisata baik pemilik dan pengelola hotel maupun agen bis pariwisata menyampaikan dua keluhan yaitu pungutan parkir yang tidak bersahabat dan larangan bis pariwisata naik ke kawasan wisata Baturraden bagian Timur Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.

Keluhan parkir liar dan larangan bis pariwisata itu mencuat dalam diskusi interaktif terkait peningkatan pariwisata Kabupaten Banyumas dalam menopang pendapat asli daerah (PAD) yang digelar di Queen Garden Baturraden, Banyumas Jawa Tengah, hari Sabtu 15 Juni 2024.

Selain kedua hal itu, infrastruktur untuk aksebilitas ke kawasan wisata Baturraden juga dikeluhkan para pelaku wisata dan stakeholder lainnya termasuk pengelola lokawisata Baturraden.

Baca Juga: 3 Drama Korea Terpopuler di tvN Tahun 2024 Ini Wajib Ditonton

Salah satu pelaku wisata Hengki mengakui selama ini yang ramai hanya tempat wisata di kota saja, sementara Baturraden yang menawarkan eksotik alam dan ketenangan sepi dari pengunjung.

"Ketika wisata Purwokerto ramai, diatas hanya menerima kelebihan dari bawah. Mau kita bawah ramai ya diatas juga ramai begitu,"kata pemilik Moro Seneng.

Sepinya pengunjung juga dikeluhkan oleh pengelola lokawisata Baturraden Yanto.

Baca Juga: Cerita Kim Ji Won Sukses Bekerja Sama dengan 4 Penulis Naskah Drama Populer Korea Selatan

Meskipun pada tahun 2023 lalu, lokawisata Baturraden berkontribusi ke PAD senilai Rp 8 milyar namun sekarang agak sedikit menurun.

"Ada beberapa permasalahan seperti yang disebutkan salah satunya mengenai parkir sing nutuk dan juga bis pariwisata tidak bisa naik," ujar Yanto.

Sedangkan salah satu peserta diskusi yaitu Alimudin sebagai salah pelaku wisata di Jepang tepatnya di Perfektur Ibaraki memberikan masukan, bahwa pariwisata di Jepang dan di Banyumas tidak bisa dibandingkan.

Diskusi Interaktif terkait Peningkatan Pariwisata Kabupaten Banyumas Jawa Tengah dalam menopang PAD, Sabtu (15/6/2024) Foto: PR Jateng

Baca Juga: Hashira Ini Paling Berpengaruh di Hidup Tanjiro dan Nezuko, Siapa Dia?

Namun ada satu yang mungkin bisa menjadi bahan untuk menggiatkan pariwisata di Banyumas khususnya di Baturraden, yaitu shuttle bus.

"Di Jepang, restoran kecil hingga besar itu ada kendaraan shuttle, jadi wisatawan diantar dari tempat penginapan menuju ke restoran, mungkin ini bisa diterapkan disini," ungkap Alimudin.

Menanggapi semua keluhan dan masukkan serta ide dari para pelaku wisata di Baturraden, Kadinporabudpar Banyumas Setya Rahendra mengatakan terkait rambu larangan bis naik ke kawasan wisata Baturraden bagian timur, pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan dinas-dinas terkait lainnya seperti Dinas Perhubungan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Warga Kota Magelang, Simak Lokasi Sholat Idul Adha Muhammadiyah 17 Juni 2024, Ini Daftarnya

"Mudah-mudahan di tahun baru ini bisa selesai persoalan larangan itu karena memang dinas perhubungan sangat mentaati berdasarkan kajian mereka untuk faktor keamanan beberapa kendaraan belum bisa naik. Itu kewenangan mereka, sehingga kita juga harus menghargai tapi nanti kami akan mempunyai argumentasi yang logis dan sebagainya,"pungkas Setya Rahendra.

Terkait promosi untuk menggeliatkan kembali pariwisata di Banyumas, Setya Rahendra menyebutkan akan terus berupaya mempromosikan melalui medsos dan pemutakhiran terkini website milik Dinporabudpar.

"Terus yang kedua, promosi itu tidak sekedar hanya promosi, tapi mungkin kualitas obyek wisata yang kami kelola nanti kami tingkatkan, dan terus ada something different ada sesuatu yang berbeda seperti adanya seni pertunjukkan dan lain-lainnya," tambah dia.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: PR Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler