Network
PR Jateng - Berbicara mengenai potensi Desa, tentunya masing-masing wilayah memiliki kriteria sendiri.
Contohnya di Desa Panusupan Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Salah satu potensi yang bisa dikembangkan yaitu kesenian ebeg.
Pasalnya, kesenian ebeg di Desa Panusupan kalau dikembangkan lagi bisa mendatangkan pendapatan asli desa (PADes).
Baca Juga: Kena Karma, Kiper Qatar Dapat Kartu Merah Tendang Perut Pemain Jepang Terciduk VAR
Namun, menurut Sekdes Panusupan Tri Arti Arifin, pembiayaan untuk kesenian ebeg dari Anggaran Dana Desa (ADD) porsinya masih kecil.
Nilainya saja, kata Tri Arti Arifin, hanya dibawah Rp 10 juta.
"Alhamdulillah kalau misalnya memang itu kan setiap tahunnya ada anggaran yang untuk kesenian budaya cuman presentasinya masih kecil Iya persentasenya masih kecil pak paling di bawah 10 juta bahkan masih di bawah itu,"jelas Tri Arti Arifin.
Baca Juga: Pelatih Korea Selatan Ungkap Para Pemainnya Banyak Cedera Jelang Kontra Indonesia
Untuk itu m, dia sangat mendorong agar diadakan semacam even kesenian ebeg.
Saat ini, kata Tri Arti Arifin, di Desa Panusupan ada satu grup kesenian ebeg yang Go Public yaitu Wahyu Mugi Lestari.
"Kita punya satu grup yang sudah go public itu bukan hanya intern di desa-desa tapi memang sudah sampai ke hotel, bahkan ke Purbalingga, Surabaya dan sponsornya itu dari rokok Djarum,"kata Sekdes Panusupan Tri Arti Arifin kepada PR Jateng, hari Kamis 25 April 2024.
Baca Juga: Butuhkan Banyak Pekerja, Tenaga Kerja Purbalingga Dilirik CEO ACC Jepang
"itu sudah memang lumayan lah itu memang yang paling potensi itu sebenarnya dari seni budaya,"sambung dia.
Dia menyebutkan selain grup kesenian ebeg Wahyu Mugi Lestari, ada dua grup lagi.
Mengenai alat kesenian ebeg, lanjut Tri Arti Arifin, sudah lengkap karena mendapat bantuan dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Banyumas.
Baca Juga: Inilah Raja Pertahanan Indonesia! Justin Hubner, Bek Muda yang Membuat Lawan Terkapar!
"Alhamdulillah untuk alat dan sebagainya lengkap ya karena sudah dapat bantuan dari dinas budaya dan pariwisata. Terus yang dua grup itu memang masih apa namanya kayak untuk seragam, alat-alatnya kan belum lengkap Kalau yang dua grup ini karena masih yang penerusnya pemuda- pemuda, dan yang satu grup itu juga pimpinannya itu anak muda,"bebernya
Karena itu, kata Tri Arti Arifin, Desa itu ingin setiap tahun itu ada turnamen.
"Cuman ya biayanya enggak sedikit sih Pak kalau seperti itu Iya untuk untuk personelnya kan sekitar 50-an,"ujarnya.
Baca Juga: Terungkap Rahasia Mbak Ita Raih Gelar Doktor IPK 4.0 di Undip, Begini Tips Jitunya
"Kalau Wahyu Mugi Lestari yang kami harapkan bisa menambah PADes sebenarnya cuman kendalanya belum punya aula pentas aja," ungkap Tri Arti Arifin.***
